4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Minyak yang dipanaskan berulang kali akan mengandung lebih banyak lemak trans dan lemak jenuh.
Baca Juga: Ini Momen Keakraban Prabowo Subianto dan Elon Musk saat Bertemu di Bali
Konsumsi lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL) dalam darah. Ini meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
5. Gangguan Pencernaan
Menggunakan minyak yang sama berulang kali juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Minyak bekas sering kali mengandung sisa-sisa makanan yang hangus atau teroksidasi, yang dapat menyebabkan iritasi lambung, kembung, dan diare.
6. Peningkatan Risiko Peradangan
Minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh.
Senyawa beracun yang terbentuk selama pemanasan minyak dapat memicu respon inflamasi, yang jika berlangsung lama dapat menyebabkan penyakit kronis seperti arthritis, diabetes, dan penyakit autoimun.
7. Potensi Keracunan
Dalam beberapa kasus, minyak goreng yang tidak diganti dapat menyebabkan keracunan makanan.
Baca Juga: Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih di WWF ke-10 2024 Bali
Minyak bekas bisa terkontaminasi bakteri atau toksin dari sisa-sisa makanan, yang dapat menyebabkan gejala keracunan seperti mual, muntah, dan sakit perut.
Tips Menggunakan Minyak Goreng dengan Aman
Untuk menghindari bahaya-bahaya di atas, berikut adalah beberapa tips dalam menggunakan minyak goreng: