LANGITVIRAL.COM - Hipokondriasis adalah gangguan kecemasan di mana penderitanya meyakini bahwa dirinya menderita penyakit serius, meskipun hasil pemeriksaan medis menunjukkan sebaliknya.
Kondisi hipokondriasis ini sering kali membuat seseorang merasa cemas berlebihan terhadap kesehatannya dan seringkali memeriksa diri sendiri atau mencari bukti untuk mengonfirmasi bahwa ia menderita penyakit yang ia khawatirkan.
Apa itu Hipokondriasis?
Pada dasarnya, hipokondriasis merupakan suatu kondisi di mana seseorang terobsesi dengan kesehatannya dan merasa bahwa gejala yang dialaminya merupakan tanda penyakit serius.
Meskipun istilah "hipokondriasis" tidak lagi digunakan dalam DSM-5, kondisi ini kini disebut sebagai illness anxiety disorder.
Baca Juga: Ternyata, Ini Penyebab Program Saurans Ditegur KPI, Raffi Ahmad Minta Maaf
Prevalensi hipokondriasis berkisar antara 0,02–7% pada penelitian populasi umum dan dapat muncul pada semua usia dan jenis kelamin.
Penderita hipokondriasis dibagi menjadi dua jenis: care seeking dan care avoidant.
- Care seeking: Penderita jenis ini sering memeriksakan diri meskipun hasil tes medisnya normal, karena mereka meyakini bahwa diagnosa sebelumnya salah.
- Care avoidant: Penderita jenis ini cenderung menghindari pemeriksaan karena takut mendapatkan hasil yang memperkuat kekhawatiran mereka.
Baca Juga: Lagi Dituding Terlibat Kasus Korupsi Timah, Raffi Ahmad Pamer Mobil Listrik Baru
Penyebab Hipokondriasis
Penyebab pasti hipokondriasis belum diketahui secara pasti, namun beberapa faktor yang diduga berperan meliputi kepercayaan, pengalaman keluarga, dan pengalaman masa lalu.
- Kepercayaan: Beberapa orang kesulitan menoleransi gejala tubuh yang menyebabkan rasa tidak nyaman, sehingga mencari bukti penyakit serius.
- Keluarga: Kecemasan berlebihan keluarga terhadap kesehatan dapat memengaruhi persepsi seseorang terhadap gejala fisik.
- Pengalaman Masa Lalu: Trauma atau pengalaman sakit parah di masa lalu dapat membuat seseorang lebih cenderung mengasosiasikan gejala ringan dengan penyakit serius.
Baca Juga: Ini Jadwal dan Titik Lokasi Ganjil Genap Mudik Lebaran 2024
Artikel Terkait
Dari Sisi Kesehatan, Bolehkah Minum Susu saat Sahur?
Kamu Alergi DIngin? Yuk Kenali Penyebab, Gejala dan Cara Mengobatinya
Waspadai Penyakit Hirschsprung pada Anak, Penyebab dan Gejalanya
Mulut Pahit Saat Puasa? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya