Mengapa Autis Baru Terdiagnosis pada Usia Dewasa?

LANGITVIRAL.COM - Autisme Spectrum Disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan neurobiologis yang mempengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku seseorang.

Meskipun sering kali didiagnosis pada masa kanak-kanak, semakin banyak orang dewasa yang baru menyadari atau didiagnosis dengan ASD pada usia dewasa.

Fenomena ini menimbulkan banyak pertanyaan dan tantangan dalam diagnosis dan penanganan kondisi ini.

Artikel ini akan menyelidiki alasan di balik penundaan dalam diagnosis autisme pada usia dewasa.

Perubahan Pemahaman dan Kesadaran

1. Kurangnya Pemahaman Awal: Salah satu faktor utama yang menyebabkan penundaan dalam diagnosis autisme adalah kurangnya pemahaman atau kesadaran tentang gejala-gejalanya.

Baca Juga: Benarkah Buah Berry Bisa Mencegah Pikun?

Baik di kalangan individu maupun profesional kesehatan, pengetahuan tentang ASD telah berkembang seiring waktu.

Oleh karena itu, banyak orang yang mengalami ASD pada usia dewasa mungkin tidak mengidentifikasi gejala atau mengaitkannya dengan gangguan tersebut.

2. Kehadiran Gejala yang Tidak Terdiagnosis: Pada masa kanak-kanak, beberapa gejala autisme mungkin kurang jelas atau dapat disalahartikan sebagai karakteristik lain, seperti kecanggungan sosial atau kecenderungan introvert.

Ini dapat menyebabkan kondisi tersebut tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun.

Tantangan dalam Proses Diagnosis

1. Perubahan dalam Gejala: Gejala autisme tidak selalu tetap stabil sepanjang hidup seseorang.

Baca Juga: Cek, Ini Syarat Pendaftaran Polri 2024, Simak Artikel Ini