Sekolah yang Mengutamakan Kesempatan Kedua
Meski beberapa siswa rumahnya cukup dekat, aturan sekolah mewajibkan seluruh peserta didik tinggal di asrama demi konsistensi pembinaan.
Pernah ada seorang anak yang ingin bersekolah tetapi menolak tinggal di asrama, pihak sekolah akhirnya memindahkannya ke sekolah lain terdekat.
Diketahui, prinsip para siswa sederhana, yaitu yang terpenting anak tetap sekolah, di mana pun itu.
Seleksi siswa dilakukan melalui data Kemensos. Anak dari kategori Data Kemiskinan (DCL 1 dan 2) akan disurvei pendamping PKH, menjalani asesmen, serta pemeriksaan kesehatan sebelum ditetapkan dinas sosial.
Pada tahun 2025, dari lebih dari 180 calon, hanya 100 yang bisa diterima karena keterbatasan dukungan dan SDM.
“Banyak anak yang kalau tidak ada Sekolah Rakyat, mereka tidak punya pilihan lain. Rumah jauh, kondisi ekonomi sulit, dan akses sekolah formal hampir tidak mungkin,” ungkap Deni.
Baru tiga bulan berjalan, sejumlah siswa mengaku mulai betah tinggal di asrama, bahkan ingin segera kembali ke sekolah saat libur nasional.
Orang tua pun melihat perubahan nyata, terutama dalam kedisiplinan dan rutinitas ibadah.
Renovasi 20 Sekolah Rakyat Tahap I di Jabar Rampung
Di lain pihak, Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Strategis Jawa Barat, Tomi Hendratno menjelaskan renovasi Sekolah Rakyat Tahap I di Jawa Barat telah tuntas di 20 lokasi, termasuk SRMP 11 Bandung Barat.
“Dengan fasilitas yang lebih layak dan aman, sekolah rakyat diharapkan mampu menjadi pusat pembelajaran yang mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini,” kata Tomi.