Viral Rangka Lift Kaca Dinilai Merusak Indahnya View Pantai Kelingking, Bukti Carut-marut TRAP di Bali?

Photo Author
- Rabu, 29 Oktober 2025 | 19:47 WIB
Menyoroti viralnya rangka bangunan lift kaca di kawasan Pantai Kelingking, Bali. (Instagram.com/@pembasmi.kehaluan.reall)
Menyoroti viralnya rangka bangunan lift kaca di kawasan Pantai Kelingking, Bali. (Instagram.com/@pembasmi.kehaluan.reall)

Baca Juga: 1.500 Warga Cisolok Sukabumi Mengungsi Imbas Banjir Bandang, 2 Kampung Alami Longsor

Terlebih, sebagian pihak mempertanyakan apakah izin pembangunan benar-benar mempertimbangkan aspek geoteknik, konservasi, hingga keindahan di kawasan wisata.

Tebing Menawan yang Terancam Rusak

Pantai Kelingking dikenal dengan panorama tebing kapur menyerupai kepala dinosaurus dan hamparan pasir putih yang kontras dengan birunya laut.

Selama bertahun-tahun, kawasan ini menjadi primadona pariwisata Bali. Karena itu, rencana pembangunan lift kaca setinggi 182 meter dianggap sebagian pihak sebagai langkah yang tidak sensitif terhadap kelestarian alam.

Baca Juga: Di Balik Gaya Koboy Menkeu Purbaya, Ada Hubungannya dengan Daya Beli Ekonomi dan Kepercayaan Publik

Terlebih, terdapat potensi gangguan yang ditimbulkan proyek ini terhadap struktur batu kapur di Kelingking.

Hal itu lantaran adanya beban konstruksi logam yang besar dapat mempercepat erosi dan menimbulkan retakan baru pada lapisan tebing.

Tanggapan Pengelola dan Pemerintah

Sebelumnya, pihak pengelola proyek menyatakan pembangunan lift kaca telah melalui kajian lingkungan serta menggunakan material ramah lingkungan.

Baca Juga: Di Balik Insiden TKA di Sulteng Dipukuli hingga Tewas yang Diduga oleh Sesama Rekan Kerja, Ada Jeratan Pidana Berat yang Bayangi Pelaku

Menurut mereka, tujuan utama proyek ini adalah meningkatkan keselamatan dan kenyamanan wisatawan tanpa mengorbankan keindahan alam.

Di tengah ramainya reaksi keras terkait proyek itu, publik kini kembali menyoroti pernyataan Gubernur Bali, I Wayan Koster yang pernah angkat bicara mengenai lemahnya pengawasan Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (TRAP) yang kerap menimbulkan persoalan serupa di sejumlah wilayah.

“Saya sudah mengikuti langkah-langkah dan upaya yang dilakukan Pansus TRAP di sejumlah wilayah serta tindakan sesuai kewenangan," kata Koster dalam pernyataan resminya, pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Menanti Arah Kebijakan dan Penegakan TRAP

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alisya Novira

Tags

Rekomendasi

Terkini

X