Baca Juga: Fakta-Fakta Fenomena Bola Api di Langit Cirebon yang Diduga Meteor Jatuh di Laut Jawa
“Dulu menjadi simbol pergaulan dan gaya hidup, sekarang berubah konotasinya,” imbuhnya.
Jalan yang Tak Secerah Masa Lalu
Indrawan juga menukil data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menunjukkan penurunan signifikan dalam konsumsi tembakau
"Dari satu banding tiga orang dewasa pada tahun 2000, menjadi satu banding lima pada 2022," ungkapnya.
Menurut Indrawan, hal ini pertanda bahwa masa depan industri hasil tembakau tidak lagi secerah masa lalu.
“Bertahan hanya dengan produk berbasis tembakau adalah strategi yang ketinggalan zaman,” klaimnya.
Kendati demikian, Indrawan menyarankan agar pelaku besar di industri ini mulai mengeksplorasi sektor lain seperti teknologi, kesehatan, atau energi terbarukan yang lebih menjanjikan secara ekonomi maupun sosial.
“Bayangkan jika mereka berinvestasi di sektor kesehatan. Paradoks memang, tapi justru bisa jadi pilar baru yang stabil,” tukasnya.***