Beberapa merek bahkan dijual lebih mahal dibandingkan di negara asalnya.
3. Nilai Jual Kembali yang Tidak Menentu
Bagi mereka yang biasa berganti mobil tiap beberapa tahun, mobil listrik belum bisa memberi jaminan.
“Harga jual bekas mobil listrik masih ‘abu-abu’,” kata ulasan itu.
Baca Juga: Banjir Rendam 141 RT dan 7 Ruas Jalan di Jakarta, BPBD Kerahkan Tim, Ratusan Warga Mengungsi
Faktor degradasi baterai dan cepatnya perkembangan teknologi membuat mobil listrik bekas kurang diminati pasar, berbeda dengan mobil konvensional yang sudah punya rekam jejak.
4. Biaya Penggantian Baterai yang Tinggi
Meski memiliki efisiensi bahan bakar dan perawatan, biaya jangka panjang menjadi kekhawatiran.
"Hidden cost jangka panjang harus disiapkan untuk penggantian baterai," jelas narasi tersebut.
Baca Juga: Menilik Spesifikasi Baterai Mobil Listrik Wuling Air EV Setelah Insiden Terbakar di Bandung
Dengan harga baterai yang bisa tembus puluhan bahkan ratusan juta rupiah, konsumen perlu mempertimbangkan biaya ini dalam jangka panjang, terutama setelah masa garansi habis.
5. Tidak Sesuai Semua Gaya Hidup
Terakhir, mobil listrik disebut belum cocok untuk semua orang.
“Mobil listrik tidak cocok untuk semua orang atau gaya hidup,” jelas video tersebut.