3 Negara Ini Menolak Tegas Rencana AS Relokasi Warga Gaza, Salah Satunya Raja Yordania yang Ingin Warga Palestina Bertahan

Photo Author
- Kamis, 6 Februari 2025 | 15:40 WIB
Potret Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Instagram.com/@realdonaldtrump)
Potret Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Instagram.com/@realdonaldtrump)

LANGITVIRAL.COM - Sedang hangat diperbincangkan publik internasional terkait Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang mencetuskan relokasi warga Gaza.

Dilansir dari Reuters, pernyataan itu diutarakan Trump dalam pertemuan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Washington, D.C, pada Rabu, 5 Februari 2025.

"AS mendukung relokasi warga Palestina di Jalur Gaza dengan mengatakan AS mendukung relokasi warga Gaza secara permanen," cetus Trump.

Trump mengaku heran dengan penolakan dari warga Palestina terkait rencana relokasi yang digagas olehnya.

Baca Juga: Mendagri Malaysia Ungkap Kapal Milik APMM Diserang Kapal yang Ditumpangi 5 WNI, Sempat Dilakukan Pengejaran Sebelum Melepas Tembakan

"Saya tidak berpikir orang-orang harus kembali ke Gaza. Mengapa mereka ingin kembali? Tempat itu seperti neraka," ujar Presiden AS itu.

Terkait hal ini, sebelumnya Trump pernah bersikeras untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza menuju ke Mesir Yordania.

Trump Sebut Mesir dan Yordania akan Tampung Warga Gaza

Dilansir dari Times of Israel, Trump pernah menegaskan Mesir dan Yordania akan mematuhi rencana relokasi warga Gaza meskipun dua negara Timur Tengah itu telah berulang kali menolak.

Baca Juga: Rencana AS Ambil Alih Kota Kecil Palestina, Trump: Kami akan Menyingkirkan Bangunan yang Hancur di Gaza

"Mereka akan melakukannya. Mereka akan melakukannya. Mereka akan melakukannya, Oke?" tegas Trump dalam kesempatan berbeda di Washington, DC, pada 30 Januari 2025 lalu.

Di sisi lain, Trump berseloroh AS telah banyak membantu Mesir dan Yordania, sehingga menilai timbal balik bantuan itu bisa dilakukan dua negara tersebut.

"Kami telah melakukan banyak hal untuk mereka (Mesir dan Yordania), dan mereka akan melakukannya," tandasnya.

Gagasan itu telah memicu kritik di seluruh dunia sekaligus disambut dengan ketidakpercayaan dan kemarahan warga Palestina. Para penduduk Palestina pun menolak keras usulan kepala negara di negeri Paman Sam itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alisya Novira

Tags

Rekomendasi

Terkini

X