Mr Bert Berkali-kali Bikin Pernyataan Menyesatkan hingga Diserang Netizen, dari Modus Penipuan QRIS hingga Ransomware BRI

Photo Author
- Selasa, 31 Desember 2024 | 00:08 WIB
Potret Selebgram Mr Bert yang memberikan pernyataan menyesatkan publik di media sosial (medsos) terkait ransomware di Bank BRI. (Instagram.com/@realmrbert)
Potret Selebgram Mr Bert yang memberikan pernyataan menyesatkan publik di media sosial (medsos) terkait ransomware di Bank BRI. (Instagram.com/@realmrbert)

Teguh Aprianto: Isu Ransomware BRI Terkocak Sepanjang Masa

Pakar IT sekaligus Founder of Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto mengaku ragu dengan isu kebocoran data internal di Bank BRI akibat serangan siber ransomware.

"7 hari yang lalu ada isu bahwa Bank BRI jadi korban ransomware berdasarkan klaim dari Bashe, grup yang masuknya masih baru," sebut Teguh melalui akun X @secgron pada Rabu, 25 Desember 2024.

Teguh juga menilai data yang dilampirkan tidak cukup meyakinkan hingga membuatnya memilih untuk mengabaikan isu tersebut.

"Karena data yang dilampirkan tidak cukup meyakinkan, akhirnya memilih untuk tidak publish apapun terkait insiden ini," nilainya.

Pakar IT itu pun mengungkap data yang dirilis kelompok Bashe Ransomware hanyalah informasi palsu seraya menilainya sebagai isu hoaks terkocak sepanjang masa.

"Setelah tenggat waktunya sudah habis, akhirnya datanya dirilis oleh pelaku. Isi datanya hanya 1 file excel yang isinya hanya 100 row data yang match dengan salah satu dokumen di scribd dan pdfcoffee," tutur Teguh.

"Mari tepuk tangan untuk Basce, grup ransomware terkocak sepanjang masa," tandas sang Pakar IT.

Pratama Persadha: Serangan Ransomware BRI Tidak Benar

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Lembaga Riset Keamanan CISSReC, Pratama Persadha juga menegaskan kasus serangan ransomware di Bank BRI adalah informasi yang tidak benar.

"Untuk saat ini belum dapat dipastikan bahwa BRI memang terkena ransomware, atau bahkan terindikasi informasi yang beredar adalah berupa yang kurang benar," tegas Pratama dalam keterangan pers tertulis yang diterima wartawan, pada Jumat, 20 Desember 2024.

Pratama menerangkan, layanan perbankan serta mobile banking BRI tidak mengalami kendala operasional sebagaimana yang terjadi pada kasus Bank Syariah Indonesia (BSI) beberapa waktu lalu.

"Tidak seperti pada saat Bank Syariah Indonesia yang mengalami serangan ransomware yang mengakibatkan kegagalan operasional perbankan dan aplikasi mobile banking mereka selama beberapa hari," terangnya.

Tim CISSReC pun melakukan investigasi dan menemukan bahwa sampel data yang diberikan oleh Bashe Ransomware identik dengan salah satu unggahan di Scribd yang diunggah oleh salah satu akun bernama "Sonni GrabBike" pada tanggal 17 September 2020 lalu.

"Karena jika memang grup Bashe Ransomware memiliki data asli dari BRI hasil serangan malware mereka, tentu saja seharusnya mereka mengunggah data tersebut dan bukannya mengunggah data yang sudah pernah diposting di Scribd sebelumnya," pungkasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alisya Novira

Tags

Rekomendasi

Terkini

X