Strategi Lemdiklat Polri Mengatasi Pendidikan Buruk Menjadi Pusat Unggulan

Photo Author
- Kamis, 5 Desember 2024 | 12:09 WIB
 Komjen Pol Prof Chryshnanda DL (istimewa)
Komjen Pol Prof Chryshnanda DL (istimewa)

LANGITVIRAL.COM - Lembaga pendidikan semestinya menjadi pusat unggulan, tempat yang mencerahkan, mencerdaskan dan membahagiakan.

Faktanya tidak selalu sama antara yang ideal dan aktual. Hal itu setidaknya dikarenakan :

1. Lembaga pendidikan sebatas formalitas mendapatkan ijasah

2. Proses pembelajaran dan kurikulum membebani dan membelenggu kebebasan dan keberanian berpikir

3. Para guru seakan menjadi dewa pengetahuan yang kastanya paling tinggi yang mengutamakan kegiatan menilai, mengoreksi yang sibuk pada menyalahkan bahkan mematikan karakter

Baca Juga: Prabowo Bertemu Para Pimpinan Perusahaan AS di Istana, Puji Kinerja Kabinet Merah Putih

4. Nilai dan ranking menjadi keutamaan, walaupun sarat pembenaran yang jauh dari kebenaran

5. Model feodalisme, otoritarianisme yang berdampak pada kekerasan simbolik hingga fisik, berdampak pada kejahatan dalam pendidikan

6. Model hafalan dan copy paste sehingga sulit untuk berubah atau diajak melakukan perubahan akibat kemapanan dan kenyamanan;

7. Peserta didik lelah, malas dan lemah dalam berpikir dan mengandalkan pemikiran orang lain, dampaknya; sebatas menjadi ekor, penuh ketakutan, berorientasi pada cara cara instan;

Baca Juga: Irwasum Polri Audiensi dengan Kompolnas RI, Bahas Kerjasama dan Penguatan Pengawasan Internal Polri

8. Tidak adanya nuansa kebahagiaan yang mencerahkan dan mencerdaskan, berdampak pada sistem doktrin mandatori yang membuat dialog yang top down, sikap apatis dan berupaya menyenangkan para guru maupun bagian penilaian;

9. Perdebatannya sebatas pada hal hal yang membuat kontra produktif;

10. Penuh dengan kepura puraan yang berdampak pada trik dan intrik yang menghalalkan segala cara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Putra Kenza

Tags

Rekomendasi

Terkini

X