Keluarga Sebut Kematian Dokter Aulia Akibat Kerja yang Dipaksa Pihak PPDS, Begini Tepisan IDI

Photo Author
- Kamis, 3 Oktober 2024 | 20:49 WIB
Ilustrasi bunuh diri. (istimewa)
Ilustrasi bunuh diri. (istimewa)

LANGITVIRAL.COM - Ibunda Dokter Aulia Risma buka suara terkait dugaan kasus perundungan yang menewaskan putrinya di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (UNDIP), pada Rabu, 18 September 2024.

Perempuan Bernama Nuzmatun Malinah itu mengungkap anaknya kerap dibentak dan dipaksa bekerja tanpa henti hingga kelelahan di RSUP Dr Kariadi.

Tudingan terhadap pihak PPDS UNDIP itu pun ditambahkan Malinah dengan insiden kecelakaan tunggal dan terjatuhnya sang anak ke selokan.

"Tanggal 25 Agustus 2022, karena saking ngantuknya dia jatuh ke selokan, sampai dia sadar sendiri," kata Malinah dalam konferensi pers di Hotel PO, Semarang, pada Rabu, 18 September 2024.

Baca Juga: Anjing Herder yang Serang Warga di Semarang Kini Disuntik Mati, Ini 3 Kasus Serupa

"Malam-malam dini hari sampai dia bangun sendiri, apa yang terjadi, sakitnya seperti apa," tambahnya.

Terdapat dua insiden yang disoroti ibunda dari Dokter Aulia, berikut ini di antaranya:

Singgung Ketua Prodi

Malinah membeberkan cerita Dokter Aulia usai insiden jatuh ke selokan itu, kaki dan punggungnya harus dioperasi sebanyak dua kali, pada tahun 2023 dan 2024.

Namun, sejak awal anaknya masuk PPDS Anestesi UNDIP pada tahun 2022, mahasiswa PPDS diwajibkan tuntas menyiapkan ruang operasi pada pukul 03.00 WIB.

Baca Juga: Perjalanan ke AS Pakai Jet Pribadi Disorot Publik, Kaesang Klarifikasi ke KPK Terkait Dugaan Gratifikasi

"Jam tiga dini hari harus sudah di ruangan. Semua peralatan sudah siap, kadang setengah dua malam, rutinitas seperti itu. Sampai akhirnya dia pulang dari rumah sakit itu jatuh," terangnya.

Menyikapi cerita anaknya, Malinah mengungkap saat itu mendatangi Kaprodi agar putrinya tidak ditugaskan di RS secara berlebihan hingga kelelahan.

"Dijawab (Kaprodi) 'itu adalah penguatan mental dalam menghadapi berbagai pasien'. Saya sampaikan apakah enggak ada cara lain?" ujarnya.

"Beberapa kali saya menghadap, tapi perlakuannya masih tetap seperti itu," tambah Malinah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Putra Kenza

Tags

Rekomendasi

Terkini

X