Baca Juga: Gubernur Aceh Beri Lampu Hijau untuk Bantuan dari Negara Lain: Mereka Tolong Kita, Masa Dipersulit
Armada Udara, Laut, dan Darat Dikerahkan Besar-Besaran
Untuk mempercepat penanganan darurat, pemerintah mengerahkan 17 helikopter, 7 pesawat, 3 kapal, dan puluhan truk TNI/BNPB.
Armada udara dari jenis Caracal, Mi-17, Sikorsky, Bell, Twin Otter, hingga CN AL dikerahkan untuk menjangkau desa-desa yang terisolasi di Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tamiang, dan daerah lain.
Di jalur laut, kapal cepat dan kapal SAR memperkuat distribusi, sementara jalur darat diperkuat puluhan kendaraan logistik. Pemerintah juga menjalankan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) menggunakan pesawat Caravan PK-SNP untuk menabur NaCl dan CaO guna mengurangi curah hujan.
Distribusi Logistik Masif dari Lanud SIM dan Halim Perdanakusuma
Posko logistik BNPB di Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) dan Baseops Lanud Halim Perdanakusuma menjadi pusat pergerakan bantuan nasional.
Total bantuan masuk ke LANUD SIM 395,4 ton dan telah disalurkan sebanyak 302,6 ton, serta buffer stock sebanyak 92,8 ton.
Pada 9 Desember 2025, tercatat 22 sortie udara mengangkut lebih dari 22 ton logistik berupa makanan, air mineral, obat-obatan, perlengkapan bayi, pakaian, hingga perangkat Starlink.
Distribusi via truk dari Lanud SIM juga menembus lebih dari 21 ton bantuan ke Gayo Lues, Pidie Jaya, Pidie, dan wilayah Pameu di Aceh Tengah.
Stok logistik yang masih tersedia mencakup ribuan dus makanan, ratusan kasur, genset, lampu, tenda keluarga, paket medis, serta bahan pangan hingga telur untuk kebutuhan mendesak.
Meski distribusi logistik terus berjalan, sejumlah kebutuhan mendesak masih menjadi prioritas utama, yaitu air bersih, bahan pangan pokok, BBM (paling krusial), genset dan peralatan dapur umum, tenaga medis dan obat-obatan, tenda dan hunian sementara, dan sistem komunikasi darurat (Starlink, HT, repeater, telepon satelit)
BNPB melakukan percepatan untuk perbaikan jembatan dengan Bailey dan akses vital serta jalan dan akses yang masih terputus, pengiriman vaksin ATS ke Aceh Timur, penyediaan hunian sementara dan hunian tetap, dan dukungan logistik tambahan bagi wilayah yang masih terisolasi.***