Dirjen Pelayanan Kesehatan RSUP Kariadi, dr Azhar Jaya sempat menuturkan terkait penghentian sementara kegiatan koas dari FK UNDIP.
“Sehubungan dengan dugaan perundungan di program studi tersebut, maka diminta untuk menghentikan sementara sampai investigasi tuntas,” tulis Azhar dalam surat resmi tertanggal 14 Agustus 2024 lalu.
Meskipun pihak kampus membantah perundungan sebagai penyebab kematian, kasus itu menunjukkan betapa kompleksnya tekanan dan relasi kuasa di dunia pendidikan kedokteran di Indonesia.
Perlukah Reformasi Budaya Akademik?
Dua kasus tragis di Unud dan Undip kini menjadi cermin buruknya iklim akademik yang kerap menormalisasi tekanan sosial sebagai bagian dari proses belajar.
Para pemerhati pendidikan menilai sudah saatnya kampus memperkuat sistem perlindungan mahasiswa dan menciptakan budaya “zero bullying” yang benar-benar berjalan.
Sudana sebagai pihak yang mewakili RSUP Prof Ngoerah, juga menyoroti kasus skandal bullying Timothy yang melibatkan oknum dokter koas di UNUD itu membuat pihaknya menuntut pihak kampus agar menciptakan lingkungan belajar yang aman, beretika, dan saling menghargai.
“Kami mengajak semua pihak menggunakan media sosial secara bijak dan menjaga nama baik profesi kesehatan,” tukas Sudana.***