Ketika kita memilih pemimpin, kita sedang menentukan nasib dan masa depan bersama.
Baca Juga: Jokowi-Prabowo Sering Tampil Bersama Jelang Pelantikan, Pengamat: Stabilitas Indonesia Terjaga
Memilih seseorang yang pernah terperosok dalam dunia narkoba bukan hanya mengizinkan masa lalu yang kelam menguasai keputusan masa depan, tetapi juga berisiko mengabaikan nilai-nilai moral dan etika yang seharusnya menjadi fondasi kepemimpinan.
Bagaimana kita bisa mempercayakan nasib rakyat kepada seseorang yang telah kehilangan kendali atas hidupnya sendiri?
Apakah kita siap mempercayakan masa depan kita kepada seseorang yang mungkin masih bergumul dengan demons pribadi mereka?
Keberanian kita untuk menolak calon pemimpin dengan riwayat gelap adalah tindakan mempertahankan integritas dan keadilan bagi masyarakat yang kita cintai. Jangan biarkan retorika manis dan janji-janji kosong menutupi kenyataan.
Baca Juga: Biden Tugaskan 6 Pejabat Tinggi Sekaligus untuk Hadiri Pelantikan Prabowo
Pilihlah pemimpin yang mampu menjadi teladan, bukan hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi kita semua.
Mari kita gunakan suara kita untuk memastikan bahwa kepemimpinan diisi oleh mereka yang benar-benar layak dan siap membawa perubahan positif, bukan calon pemimpin yang memiliki masa lalu sebagai mantan pecandu narkoba.
Oleh: Yulfi Alfikri Noer S.IP., M.AP
* Akademisi UIN STS Jambi