LANGITVIRAL.COM-Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjadi salah satu yang hadir dalam rapat penanganan bencana di Sumatera bersama Presiden Prabowo pada Minggu malam, 7 Desember 2025.
Rapat tersebut digelar dalam rangkaian kunjungan kedua Prabowo ke Aceh setelah kedatangan pertamanya pada 1 Desember 2025.
Dalam rapat tersebut, Menkes Budi menyebut kematian karena penyakit menjadi ancaman bagi pengungsi setelah bencana terjadi.
“Penyakit yang kita sudah ketemu sekarang, di atas 10 karena ibu hamil, kelahirannya terlambat,” ujar Budi dalam rapat tersebut.
Baca Juga: Harga Kebutuhan Pokok Naik di Aceh, Gubernur Mualem Minta Mendagri Tegur Pedagang Nakal
“Kemudian cuci darah, karena banyak sekali cuci darah ini, bisa seminggu tiga kali dan kalau berhenti, dia wafat,” imbuhnya.
Kebut RSUD untuk Beroperasi Normal
Permasalahan kesehatan yang membutuhkan perawatan medis tersebut, kata Budi membuat pihaknya untuk mendorong RSUD setempat untuk segera beroperasi.
“Nah, kai mengejar agar 18 kabupaten/kota terutama di Aceh ini rumah sakitnya segera bisa beroperasi, sampai sekarang sudah 12 yang beroperasi penuh dan ada 6 yang masih belum penuh,” jelas Budi.
“Sehingga ruang operasinya, ruang cuci darahnya itu belum optimal,” imbuhnya.
6 rumah sakit yang operasionalnya belum optimal ada di Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues.
“Tiga di antaranya karena akses belum bagus, jadi kalau ada orang kena di desa kan ini harus dibawa ke rumah sakit untuk dirawat itu di Bener Meriah saya denger 3 hari lagi jalan akan terbuka,” lanjutnya.
“Aceh Tengah saya denger 17 Desember akan terbuka dan Gayo Lues. Kami, butuh bantuan agar akses jalannya ke sana terbuka,” tambahnya.