“Tadi pesan dari Bapak Presiden, jangan sampai terulang lagi. Segera lakukan audit untuk mengetahui bab masalahnya, lalu perbaikan apakah fasilitasnya, tata kelola, orangnya, atau aturannya,” ujar mantan Kapolri itu.
“Ini yang kami tunggu nanti saat kami berangkat ke sana,” tuturnya.
Kasus Meninggalnya Ibu Hamil dan Bayinya di Papua Setelah Ditolak 4 Rumah Sakit
Kasus meninggalnya ibu hamil, Irene Sokoy, heboh di tengah masyarakat karena penolakan yang dialami dari 4 rumah sakit.
Disebutkan Irene mengalami kontraksi akan melahirkan pada 16 November 2025 lalu dan dibawa ke RSUD Yowari.
Baca Juga: Koalisi Sipil Bakal Gugat ke MK hingga Lapor PBB Jika KUHAP Baru Diberlakukan di Januari 2026
Namun, di rumah sakit tersebut dokter kandungan sedang berada di luar kota dan merujuk Irene ke RS Dian Harapan.
Permasalahan di RS Dian Harapan adalah ruang BPJS Kelas III dan NICU penuh beserta dokter kandungan yang sedang cuti.
Petugas kemudian meminta keluarga untuk membawa Irene ke rumah sakit lain, yakni RSUD Abepura.
Di RSUD Abepura, ruangan operasi ternyata sedang direnovasi dan tidak bisa menerima pasien gawat darurat.
Baca Juga: Momen Wapres Gibran di KTT G20: Presiden Brazil Tanya Kabar Prabowo, Diskusi Intens Bareng PM Jepang
Rumah sakit terakhir adalah RS Bhayangkara Jayapura dengan masalah yang dihadapi adalah ruang BPJS Kelas III penuh dan tersedia ruang VIP, tetapi keluarga harus membayar uang muka Rp4 juta.
Irene kemudian meninggal dunia saat di perjalanan menuju RSUD Jayapura pada 19 November 2025.***