Menkeu Purbaya Singgung Pemerintahan Masa Orba, Sebut Inflasi dan Jaga Harga Beras Jadi Jalan Politik Terampuh

Photo Author
- Senin, 20 Oktober 2025 | 20:06 WIB
Menkeu Purbaya ingatkan soal jaga inflasi seperti pemerintahan orde baru. (Instagram/menkeuri)
Menkeu Purbaya ingatkan soal jaga inflasi seperti pemerintahan orde baru. (Instagram/menkeuri)

Baca Juga: Babak Baru Sengketa Lahan Hotel Sultan: Gugatan Wanprestasi Dipersoalkan, Pengacara Sebut Tak Ada Perjanjian

“Kalau itu terjadi, maka ekonomi kita bisa tumbuh lebih cepat lagi atau paling nggak bisa bersaing dengan negara lain,” imbuhnya.

Menurut Purbaya, saat ini tugas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tak hanya menahan inflasi tetap rendah, tetapi juga menjaga stabilitas harga dan pasokan secara berkelanjutan.

Catatan Inflasi di Indonesia saat Orde Baru

Presiden Soeharto menjadi pemimpin negara terlama yang menduduki jabatannya selama 32 tahun, mulai tahun 1966 hingga 1998.

Baca Juga: Drama Pemecatan Patrick Kluivert: Publik Menanti Penjelasan PSSI, Kapten Tim Garuda Ajak Fans Tetap Bersatu

Selama 32 tahun itu, gejolak ekonomi pun menghampiri Indonesia dengan inflasi tinggi yang kemudian dapat diredam oleh pemerintah.

Inflasi di Indonesia bahkan mencapai hiperinflasi di tahun 1966 dengan kenaikan 635 persen, imbas dari kenaikan di akhir kepemimpinan Soekarno.

Hiperinflasi tersebut kemudian diatasi dengan kebijakan-kebijakan dari Menteri Keuangan saat itu, Fransiscus Xaverius Seda yang menjabat pada 1966-1968 dan berhasil menurunkannya ke 112 persen.

Balancing model anggaran penerimaan dan belanja negara didorong oleh pemerintah untuk ‘melawan’ kebijakan sebelumnya yang banyak mencetak uang.

Baca Juga: Bansos Digital Nasional Ditargetkan Meluncur Mei 2026, Tunggu Evaluasi Uji Coba di Banyuwangi

Dengan kebijakan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I yang mendorong swasembada, pada tahun 1970 pertumbuhan ekonomi berada di angka 10,92 persen.

Sementara inflasi naik lagi hingga 47 persen di sekitar tahun 1973-1974 karena banyaknya uang yang beredar usai kran kredit perbankan dibuka, namun di tahun 1974–1975 inflasi berhasil diturunkan dengan kebijakan stabilisasi ekonomi ke 21 persen.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alisya Novira

Tags

Rekomendasi

Terkini

X