“Ini adalah masalah kita semua, ketika ribuan orang kehilangan penghasilan tetap, maka daya beli masyarakat jadi turun,” tegasnya.
Pengaruhnya bisa menciptakan efek domino, yakni pasar sepi hingga para pedagang kecil yang ikut penjualannya ikut sepi.
Anies: Solusi Ciptakan Lapangan Kerja, Kuatkan Sektor Formal
Di bagian akhir video tersebut, Anies mengungkapkan solusi yang tak boleh tambal sulam, tetapi strategi dalam membuka lapangan kerja.
Baca Juga: Melihat Alasan di Balik Penambahan 3 Wakil Menteri Dalam Negeri di Era Prabowo
“Artinya mendorong sektor formal tumbuh sehat, memberi insentif bagi usaha yang menyerap tenaga kerja, dan melindungi pekerja dengan jaminan sosial,” ucapnya.
“Itu artinya negara harus hadir bukan hanya saat orang kehilangan kerja, tapi jauh sebelumnya dengan memastikan dunia usaha kondusif, tenaga kerja terlindungi. PHK massal adalah alarm kita tidak bisa hanya bicara angka pertumbuhan, tapi lebih penting adalah apakah setiap orang punya pekerjaan yang aman dan layak,” tuturnya.
10 Juta Orang per Tahun di Indonesia Butuh Kerja
Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, Surya Lukita Warman, mengungkapkan bahwa setiap tahunnya ada 10,7 juta orang di Indonesia yang butuh pekerjaan setiap tahunnya.
Baca Juga: Pembangunan Ulang Ponpes Al Khoziny Bakal Pakai APBN Membuka Fakta Kekurangan Anggaran di Pesantren
Permasalahan penumpukan angkatan kerja yang menganggur sebelumnya ditambah dengan angkatan kerja baru ini juga jadi sorotan.
“Ada 10,7 juta orang yang butuh pekerjaan harus diopeni (diperhatikan) di mana amanat UUD 1945, seluruh warga negara berhak atas pekerjaan dan penghasilan layak untuk penghidupan,” ujar Lukita dalam acara media briefing di Kantor Pusat Pasar Kerja Kemenaker di Jakarta pada 26 September 2025 lalu.
Angka tersebut tidak termasuk sebagai angkatan kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun yang memilih keluar dari pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan baru.
Janji Pemerintah soal Lapangan Pekerjaan