Kepala BGN, Dadan Hindayana sempat mengungkapkan beberapa waktu lalu ada 5.000 mitra dapur MBG yang kena kebijakan roll back.
Kebijakan ini membuat mitra dapur kembali proses pengajuan tidak boleh melakukan aktivitas apapun karena belum diverifikasi oleh BGN.
Roll back dilakukan ketika mitra mendaftar, tapi lebih dari 20 hari tidak ada kegiatan dapur, maka akan kembali ke proses pengajuan.
“Persoalannya sangat pelik, 6.018 dapur gizi yang diturunkan statusnya dari persiapan menjadi pengusulan kembali kemudian setelah diusulkan, tertolak. Celakanya lagi, teman-teman mitra sudah membangun, ada yang 100 persen, ada yang 40 persen progresnya,” paparnya.
“Dasarnya apa, pertimbangan teknis apa kebijakan rollback itu dilaksanakan?” imbuhnya.
Yazdi mengklaim pihaknya menerima 57 aduan dapur yang sudah mengurus verifikasi namun tertolak.
Pertanyakan Verifikasi Mitra di Hotel
Sebelumnya, Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang mengungkapkan bahwa proses verifikasi calon mitra dilakukan di hotel dan secara tertutup.
Hal itu, kata Nanik, agar tim verifikator tidak ada interaksi dengan mitra dapur sehingga tak memunculkan isu titipan saat dapur sudah terverifikasi.
Kebijakan itulah yang dipertanyakan oleh aliansi gizi di mana justru membuat kantor BGN menjadi sepi.
“Melakukan verifikasi mitra dari hotel ke hotel, akhirnya ini gedung BGN sepi, tidak efisien. Ini tidak betul,” tegasnya.
Klaim Jual Beli Titik Dapur