Melihat Fenomena Ribuan Pekerja Yunani Turun ke Jalan Menolak RUU 13 Jam Kerja Sehari

Photo Author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 21:17 WIB
Foto Ilustrasi - Gelombang protes muncul di negara Yunani ketika warganya menolak rencana pemerintah yang akan memberlakukan aturan 13 jam kerja dalam satu hari. (Unsplash/Mika Baumeister)
Foto Ilustrasi - Gelombang protes muncul di negara Yunani ketika warganya menolak rencana pemerintah yang akan memberlakukan aturan 13 jam kerja dalam satu hari. (Unsplash/Mika Baumeister)

Baca Juga: Firnando Dorong Reklamasi Tambang BUMN Transparan, Bersama Komisi VI DPR RI Segera Lakukan Pengawasan Lapangan

Serikat buruh berafiliasi Partai Komunis bahkan mengecam kebijakan tersebut sebagai bentuk perbudakan modern.

Data Resmi Ungkap Jam Kerja Yunani Sudah Tinggi

Data Eurostat menunjukkan, pekerja Yunani sudah menanggung jam kerja rata-rata 39,8 jam per minggu, lebih tinggi dari rata-rata Uni Eropa yang tercatat 35,8 jam.

Pada tahun 2024, pemerintah juga sempat memicu kontroversi dengan kebijakan kerja enam hari dalam seminggu, meski disebut hanya berlaku sukarela pada sektor tertentu seperti pariwisata.

Baca Juga: Curhat Mahfud MD usai Cucunya Keracunan MBG di Sekolah: Ingatkan Kasus Ini Bukan soal Angka, tapi Nyawa Manusia

Dalih Fleksibilitas, Kekhawatiran Pelanggaran

Menteri Ketenagakerjaan Yunani, Niki Kerameus, menjelaskan bahwa rancangan aturan 13 jam kerja hanya akan diterapkan dalam kondisi luar biasa untuk memberi fleksibilitas.

Niki menilai, kebijakan ini dapat membantu pekerja muda yang sering harus mengambil dua pekerjaan sekaligus demi menambah penghasilan.

Kendati demikian, mayoritas pekerja tetap khawatir kebijakan tersebut justru membuka celah pelanggaran ketenagakerjaan.

Baca Juga: Kisah Pilu di Balik Gempa Dahsyat di Filipina: Ibu-Anak Berpelukan Erat saat Terjebak di Gedung Mall Mindanao

“Di saat negara-negara Eropa lain bicara soal minggu kerja lebih singkat, di Yunani abad ke-21 justru bicara soal jam kerja yang makin panjang dengan gaji yang tak sebanding,” kata salah seorang warga Yunani bernama Katerina.

Gelombang Perlawanan Belum Usai

Bagi para pekerja, aksi kali ini bukan sekadar protes, tetapi perlawanan untuk menjaga hak-hak dasar yang mereka nilai semakin tergerus.

“Kami bukan di sini untuk mengemis. Kami di sini untuk membela hak pekerja, terutama yang paling rentan dan tidak punya daya tawar,” tambah Katerina.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alisya Novira

Tags

Rekomendasi

Terkini

X