6 Mitos Tentang Rip Current, Salah Satunya Tentang Cara Penyelamatan yang Makin Membahayakan Jika Tetap Dilakukan

Photo Author
- Jumat, 31 Januari 2025 | 18:38 WIB
Ilustrasi peringatan rip current. (istimewa)
Ilustrasi peringatan rip current. (istimewa)

 

LANGITVIRAL.COM - Rip current menjadi penyebab dari 13 siswa SMP Negeri 7 Mojokerto terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta.

Dalam insiden itu, 9 siswa berhasil diselamatkan dan 4 siswa meninggal dunia.

“13 korban bermain air di Pantai Drini di jalur rip current, itu jalur kapal, sudah berulang kali petugas mengimbau namun tidak dihiraukan,” kata Surisdiyanto, Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron.

Menurut penjelasan dari laman BMKG, rip current merupakan arus kuat dari air laut yang yang bergerak menjauh dari pantai.

Baca Juga: Gubernur Jambi Al Haris Bersama Pejabat Pemprov Jambi Safari Subuh di Masjid Shobahul Khoiriyah Thehok

Fenomena rip current ini disebabkan karena pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai, sehingga terjadi arus balik dengan kecepatan tinggi.

Rip current yang telah diukur kecepatannya dapat melebihi 2 meter per detik, sehingga menurut tulisan dari BMKG, arus tersebut bahkan dapat menyapu perenang terkuat sekalipun ke laut.

Setelah berita para korban terseret karena rip current, banyak pertanyaan dari netizen kenapa tidak semua pantai ada tanda area berbahaya pada area rip current di pantai.

Masih mengutip dari laman BMKG, mengidentifikasi arus rip current ini cukup sulit.

Baca Juga: 5 Tips Agar Tetap Semangat Kerja di Kantor dan Terhindar dari Rekan Toxic, Biar Tidak Stres

Karena semua kondisinya kembali pada keadaan ombak, gelombang, dan bentuk pantainya.

Apakah Semua Pantai Punya Rip Current?

Tidak semua pantai memiliki rip current seperti pantai yang memiliki ombak sangat kecil hingga pantai yang sama sekali tidak memiliki ombak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Putra Kenza

Tags

Rekomendasi

Terkini

X