Berbicara tentang perasaan bersalah atau malu yang besar.
Menunjukkan kemarahan atau berbicara tentang mencari balas dendam.
Baca Juga: Al Haris Resmikan Perubahan Nama RSJD Jambi Menjadi RSJD Kolonel HM Syukur
Bagaimana upaya perawatan dan terapi terhadap bunuh diri?
Perawatan dan terapi dapat membantu seseorang yang berisiko bunuh diri.
Pertama, menggunakan terapi perilaku kognitif. Terapi ini merupakan jenis psikotropika yang dapat membantu seseorang belajar mengenali pola pikir, dan mempertimbangkan tindakan alternatif saat pikiran bunuh diri muncul di dalam benak mereka.
Kedua, terapi perilaku dialektika. Terapi perilaku dialektis ini dapat membantu seseorang mengenali kapan perasaan atau Tindakan mereka mengganggu atau tidak sehat.
Seorang terapis dialektis akan mengajarkan keterampilan yang dapat membantu mereka mengatasi situasi buruk dengan cara yang efektif.
Baca Juga: Al Haris Dianugerahi Gelar Adat Sutan Rajo Alam Nan Kuniang oleh LKAAM Pariaman
Terakhir adalah strategi perawatan kolaboratif. Perawatan kolaboratif ini merupakan pendekatan berbasis tim untuk perawatan Kesehatan mental.
Perawatan kesehatan ini menyediakan layanan kesehatan mental untuk mengembangkan rencana perawatan terhadap seorang yang berisiko bunuh diri.
Selain itu, perawatan kolaboratif menjadi cara yang efektif untuk mengobati depresi dan mengurangi pikiran untuk bunuh diri.***