6. Berikan Alternatif untuk Mengungkapkan Emosi:
Bantu anak mengungkapkan emosinya dengan cara yang lebih aman dan sehat. Ajak mereka untuk berbicara tentang apa yang membuat mereka marah atau frustasi.
Beri mereka alternatif untuk mengungkapkan emosi seperti melukis, menulis, atau bermain dengan mainan yang bisa membantu mereka merasa lebih tenang.
7. Gunakan Teknik Relaksasi:
Ajari anak teknik relaksasi seperti bernapas dalam-dalam atau menghitung hingga sepuluh. Ini dapat membantu mereka menenangkan diri dan mengendalikan emosi.
Baca Juga: Rekomendasi Kampus di Luar Negeri untuk Gen Z di era digital
8. Perhatikan Pola dan Pemicu Tantrum:
Cermati pola dan pemicu tantrum anak. Perhatikan apakah ada pola tertentu atau situasi khusus yang memicu tantrum.
Dengan mengidentifikasi pemicu tantrum, Anda dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menghindari atau mengelola situasi tersebut dengan lebih baik di masa depan.
Setiap anak dan situasi tantrumnya dapat berbeda, jadi cobalah untuk memahami kebutuhan individu anak Anda.
Ingatlah bahwa menghadapi tantrum anak membutuhkan kesabaran dan pemahaman.
Dengan memberikan dukungan dan memberikan contoh perilaku yang tenang, Anda dapat membantu anak mengatasi emosi mereka secara positif dan membangun keterampilan pengelolaan emosi yang sehat.
Artikel Terkait
Orangtua Perlu Deep Talk dengan Anak
Cara Menjadi Orangtua yang Menyenangkan untuk Anak
Ciri Anak Memiliki Otak Cerdas yang Terlihat Sejak Bayi
Anak Gak Mau Makan Saat Sariawan? Ini 7 Tips Ampuhnya
Memilukan, Seorang Ayah di Ciledug Ini Terpaksa Simpan Jenazah Anak di Freezer Gegara Tak Ada Biaya Pemakaman