kesehatan

Bahaya Menjadi Toxic Positivity: Kenali Dampaknya bagi Kesehatan Mental

Minggu, 26 Januari 2025 | 16:26 WIB
Dampak menjadi toxic positivity

LANGITVIRAL.COM - Toxic positivity adalah suatu sikap yang berlebihan dalam memaksakan pikiran positif, meskipun kenyataannya seseorang sedang merasakan perasaan negatif atau kesulitan. Dalam banyak kasus, sikap ini lebih berfokus pada "menyemangati" orang lain untuk selalu merasa bahagia dan optimis, tanpa memberi ruang bagi perasaan lain yang lebih kompleks. Meskipun niat di balik positivity ini sering kali baik, dampak dari toxic positivity bisa sangat merugikan, baik bagi individu yang mengalaminya maupun orang di sekitarnya.

Apa Itu Toxic Positivity?

Toxic positivity merujuk pada sikap atau budaya yang menuntut seseorang untuk selalu berpikir positif, terlepas dari kondisi atau perasaan yang sedang dialami. Misalnya, ketika seseorang mengungkapkan rasa kesedihan atau stres, sering kali respon yang diberikan justru berupa kalimat seperti “Tetap positif saja!” atau “Semua akan baik-baik saja!”. Hal ini bisa membuat orang yang sedang merasa tertekan merasa tidak didengar atau tidak dihargai perasaannya.

Bahaya Toxic Positivity

1. Mengabaikan Perasaan Sejati
Salah satu dampak paling besar dari toxic positivity adalah bahwa perasaan sejati individu diabaikan. Rasa kesedihan, kecemasan, atau kemarahan adalah bagian dari pengalaman manusia yang normal. Ketika seseorang dipaksa untuk terus berpikir positif, mereka mungkin merasa tidak bisa atau tidak boleh merasakan emosi-emosi tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penekanan emosi yang akhirnya mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.

2. Meningkatkan Stres dan Kecemasan
Ketika seseorang merasa tertekan untuk selalu optimis, hal ini justru dapat meningkatkan stres dan kecemasan. Mereka mungkin merasa cemas karena tidak bisa mencapai standar kebahagiaan yang dianggap "benar" atau "diinginkan." Ini bisa membuat mereka merasa lebih buruk karena merasa ada yang salah dengan mereka ketika mereka merasa tidak bisa berpikir positif.

Baca Juga: Pertanyakan Sosok Bude yang Menjemput Lolly dari RS Polri, Razman Nasution akan Lacak dan Cari Tahu Identitasnya

3. Mengurangi Kualitas Hubungan Sosial
Toxic positivity dapat merusak hubungan interpersonal karena individu yang berada di sekitar seseorang yang terlalu positif mungkin merasa diabaikan atau tidak didengar. Orang yang ingin berbicara tentang masalah atau perasaan mereka mungkin merasa dihakimi atau dianggap lemah hanya karena mereka tidak berpikir positif.

4. Penyembunyian Masalah Sehat Mental
Salah satu risiko besar dari toxic positivity adalah menunda atau bahkan menghindari penanganan masalah mental yang lebih serius, seperti depresi atau kecemasan. Dengan menekankan pentingnya berpikir positif, orang mungkin merasa enggan untuk mencari bantuan profesional atau berbicara lebih dalam tentang masalah mereka.

5. Merasa Bersalah untuk Perasaan Negatif
Toxic positivity juga bisa menciptakan rasa bersalah atau malu untuk merasakan perasaan negatif. Ini dapat menyebabkan individu merasa terisolasi karena mereka takut dianggap tidak cukup kuat atau tidak cukup berusaha untuk menjadi bahagia. Perasaan ini bisa memperburuk kondisi mental seseorang, dan mereka mungkin lebih cenderung menyembunyikan perasaan mereka daripada mencarikannya jalan keluar.

Bagaimana Menghindari Toxic Positivity?

1. Validasi Perasaan Orang Lain
Alih-alih menekan seseorang untuk merasa positif, cobalah untuk mendengarkan dan memahami perasaan mereka. Ucapkan kalimat seperti "Aku paham kamu merasa seperti itu" atau "Pasti sulit, saya ada di sini untuk mendengarkan." Ini memberi ruang bagi seseorang untuk mengekspresikan dirinya tanpa merasa dihakimi.

Baca Juga: Sutradara Pastikan Squid Game 3 Tayang Lebih Cepat dari Jadwal

2. Berbicara Secara Terbuka Tentang Emosi
Mengakui bahwa emosi negatif itu normal dan manusiawi adalah langkah pertama untuk mengurangi toxic positivity. Mendorong percakapan yang jujur tentang perasaan negatif bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan mendukung.

Halaman:

Tags

Terkini

Tips Lancar Puasa untuk Anak Umur 5 Tahun

Jumat, 31 Januari 2025 | 23:30 WIB

Efek Merusak Narkoba bagi Tubuh dan Otak

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:36 WIB