Merasa sakit hati dan terhina, Seah sempat menyerang ayahnya dengan mengambil pisau dari dapur dan berusaha melukai dada ayahnya hingga terluka parah.
Khawatir Adanya Balas Dendam
Menurut pengacaranya, akibat peristiwa penyerangan yang menggunakan pisau terhadap ayahnya itu, muncul ketakutan dalam benak Seah karena sang ayah sempat mengungkap akan membunuhnya.
Ditambah lagi, ayahnya dahulu pernah terlibat perkelahian geng di masa mudanya.
Langkah pertama yang dilakukan Seah untuk mengatasi ketakutannya adalah mempersenjatai dirinya dengan dua pisau.
Peristiwa Pembunuhan Berencana
Pada 10 Oktober 2022, Seah mengamati ayahnya berjalan di dekat sebuah lift tempat tinggal mereka.
Tetiba Seah menyerang ayahnya menggunakan pisau dengan mengincar kepalanya. Namun, sang ayah sempat menangkis pukulan anaknya, sebelum akhirnya terjatuh dari tangga.
Melihat genangan darah ayahnya yang semakin banyak, Seah mendekatinya dan berteriak memanggil polisi.
Hasil otopsi mengungkap adanya 24 luka di tubuh ayah Seah, dan dipastikan tewas akibat pendarahan di luka lehernya.
Percakapan Terakhir Anak yang Membunuh Ayahnya
Dua Pengacara pembelanya bernama Sunil Sudheesan dan Joyce Khoo, menuturkan percakapan terakhir Seah dan ayahnya.
"Aku benar-benar membencimu," kata Seah saat melihat ayahnya dalam kondisi kritis, sebagaimana yang dituturkan oleh pengacaranya.