news

GAPKI: Jika Berkepanjangan, Larangan Ekspor CPO Rugikan Perusahaan Hingga Rakyat

Kamis, 28 April 2022 | 19:52 WIB
Tofan Mahdi

LANGITVIRAL.COM – Presiden Jokowi telah melarang ekspor Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit mentah dan produk turunannya. Kebijakan ini pun sempat menimbulkan pro dan kontra. Ada yang mendukung, ada pula yang menolak dengan berbagai argumen.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pun akhirnya ikut mengomentari hal ini. Tofan Mahdi, Kepala Bidang Komunikasi GAPKI pusat mengatakan, ada beberapa poin yang ingin disampaikan oleh mereka.

Kata dia, pelaku usaha perkelapasawitan menghormati atas setiap kebijakan pemerintah terkait industri kelapa sawit. Termasuk kebijakan pelarangan ekspor CPO dan produk turunannya termasuk olein atau minyak goreng.

“Kami memahami arahan Presiden RI untuk segera tercapai melimpahnya ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau di masyarakat,” kata dia, lewat rilis resminya pada Kamis 28 April 2022.

BACA JUGA: Airlangga Sebut Larangan Ekspor Berlaku Sampai Harga Minyak Goreng Curah Rp14 Ribu/Liter

Saat ini kata Tofan, mereka masih sedang membangun komunikasi dan berkoordinasi dengan asosiasi pelaku usaha sawit. Baik di sektor hulu maupun hilir termasuk BULOG, RNI dan BUMN lainnya.



Hal ini dilakukan, untuk secara maksimal melaksanakan arahan dari Presiden RI agar tercapainya ketersediaan minyak goreng sesuai dengan harga yang ditetapkan di masyarakat.

Lanjutnya, pihaknya juga terus berkomunikasi dengan asosiasi petani kelapa sawit untuk menyampaikan situasi terkini di industri kelapa sawit, pasca kebijakan pelarangan ekspor CPO. Pihaknya juga mengambil langkah-langkah untuk antisipasi dampaknya bagi petani kelapa sawit.

Menurut Tofan, saat ini seluruh masyarakat dan pelaku industri sawit nasional saat ini sedang menunggu adanya tindakan lanjutan dari Pemerintah agar permasalahan ini bisa secepatnya tertangani dengan baik.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Sebut Larang Ekspor Minyak Goreng Agar Kebutuhan Terpenuhi

“Pelarangan total terhadap ekspor CPO dan seluruh turunannya, apabila berkepanjangan akan menimbulkan dampak negatif yang sangat merugikan tidak hanya perusahaan perkebunan, refinery dan pengemasan, namun juga jutaan pekebun sawit kecil dan rakyat,” kata dia. (oet)

Terkini