Studi Atas Hakikat Lailatul Qadar Dalam Tafsir Ali bin Abi Thalib, Tafsir Fathimah Az-Zahra, Tafsir Al-Hasan dan Tafsir Al-Husain)
Oleh:
Al-Habib Prof.Dr. KH.R. Shohibul Faroji Al-Azhmatkhan Al-Husaini.SAg.MA.PhD
Memahami Hakikat Lailatul Qadar, sebaiknya kita mengkaji lebih mendalam tentangnya dari riwayat 4 tokoh terdekat dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, yaitu:
1. Al-Imam Ali bin Abi Thalib (Menantu Rasulullah),
2. Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Muhammad Rasulullah (Putri Rasulullah),
3. Al-Imam Al-Hasan bin Ali (Cucu Rasulullah),
4. Al-Imam Al-Husain bin Ali (Cucu Rasulullah).
Untuk mengkaji lebih mendalam tentang pemikiran tokoh tersebut, mari kita kaji Tafsir dari Riwayat Tokoh ini.
BACA JUGA: HAKIKAT LAILATUL QADAR PERSPEKTIF 4 TAFSIR AHLULBAIT (1)
TAFSIR FATHIMAH AZ-ZAHRA
Dalam Tafsirnya, Sayyidah Fathimah Az-Zahra mengungkap tentang Keutamaan malam Lailatul Qadr.
Di antara Keutamaan malam Lailatul Qadar adalah:
1. Lailatul Qadar adalah Raja daripada malam-malam lainnya. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Maka Al-Quran merupakan Raja dari semua kitab-kitab Allah yang diturunkan, Sedangkan bulan Ramadhan merupakan Raja dari bulan-bulan lainnya, dan Lailatul Qadr merupakan Raja dari malam-malam lain".
2. Lailatul Qadar adalah Malam penuh pengampunan. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Siapa saja yang menegakkan malam Lailatul Qadar dengan keimanan dan pengharapan, maka dosanya yang lalu akan diampuni".
Pengampunan dosa sebanyak apapun di Malam Lailatul Qadar akan diampuni Allah.
Dalam Tafsir Sayyidah Fathimah Az-Zahra Radhiyallahu Anha diriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Siapa saja yang menghidupkan malam Lailatul Qadar, maka dosa-dosanya telah terampuni meskipun (dosanya) sebanyak bintang-bintang di langit, seberat gunung-gunung di bumi dan seluas lautan".
BACA JUGA: KUNCI & METODE MENDAPATKAN LAILATUL QADAR PERSPEKTIF 9 TAFSIR WALISONGO
Itulah 2 keutamaan dari malam Lailatul Qadar yang kami ambil dari Kitab Tafsir Sayyidah Fathimah Az-Zahra. Dan masih banyak lagi keutamaan keutamaan lainnya yang berkaitan dengan malam yang agung dan mulia ini.
Menurut Sayyidah Fathimah Az-Zahra Radhiyallahu Anha meriwayatkan bahwa alasan diberikannya Lailatul Qadar kepada umat ini adalah:
Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam pernah suatu hari merenung mengenai usia umat-umat terdahulu yang lebih panjang dari pada usia umatnya. Dari hal ini Beliau Shallallahu Alaihi Wasallam merasa sedih karena sepertinya mustahil menandingi ibadah umat-umat terdahulu. Akhirnya, dengan kasih sayang-Nya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengaruniakan Lailatul Qadar terhadap umat Nabi Muhammad ini.
Dalam artian, ketika ada seorang hamba Allah yang beribadah pada malam ini (malam Lailatul Qadar), maka pahalanya sama nilainya dengan 1000 bulan atau setara dengan beribadah selama 83 tahun 4 bulan bahkan lebih.
Adapun metode Sayyidah Fathimah Az-Zahra Radhiyallahu Anha dalam meraih Lailatul Qadar adalah melewati malam-malam Lailatul Qadar dengan beribadah sampai subuh dan memotivasi anak-anaknya serta keluarganya untuk terjaga dan melakukan ibadah dan tidak tidur.
BACA JUGA: MEMAHAMI MAKNA NUZULUL QUR’AN DALAM TAFSIR TEKSTUALITAS & KONTEKSTUALITAS
Keluarga Rasulullah termasuk Fathimah Az-Zahra Radhiyallahu Anha di malam-malam Lailatul Qadar, senantiasa hadir di Masjid dan tidak meninggalkan Masjid untuk menghidupkan malam-malam tersebut.
Menurut sebuah riwayat, di salah satu malam Lailatul Qadar, Sayyidah Fathimah Az-Zahra Radhiyallahu Anha sedang sakit demam, namun walau kondisi sakit pun beliau tetap komitmen dan semangat membawa keluarganya ke Masjid supaya beribadah di sana, untuk beriktikaf.
Bagi Sayyidah Fathimah Az-Zahra Radhiyallahu Anha, Hakikat malam Lailatul Qadar adalah Malam Maghfirah, Malam penuh ampunan Allah.
Sebagaimana beliau berkata:
"حقيقة ليلة القدر هي ليلة المغفرة من أحب الله فيها فغفرهُ الله بحبّه ولو أنًه مملوء بالذنوب ."
“Hakikat malam Lailatul Qadar adalah malam penuh ampunan. Barangsiapa yang di malam itu dipenuhi cinta pada Allah, dengan banyak beribadah dan bertaubat, maka Allah akan mengampuninya meskipun ia penuh dengan dosa-dosa besar".