(Studi Atas Hakikat Lailatul Qadar Dalam Tafsir Ali bin Abi Thalib, Tafsir Fathimah Az-Zahra, Tafsir Al-Hasan dan Tafsir Al-Husain).
Oleh:
Al-Habib Prof.Dr. KH.R. Shohibul Faroji Al-Azhmatkhan Al-Husaini.SAg.MA.PhD
Memahami Hakikat Lailatul Qadar, sebaiknya kita mengkaji lebih mendalam tentangnya dari riwayat 4 tokoh terdekat dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, yaitu:
- Al-Imam Ali bin Abi Thalib (Menantu Rasulullah),
- Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Muhammad Rasulullah (Putri Rasulullah),
- Al-Imam Al-Hasan bin Ali (Cucu Rasulullah),
- Al-Imam Al-Husain bin Ali (Cucu Rasulullah).
TAFSIR ALI BIN ABI THALIB
Menurut riwayat Al-Imam Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah dalam Kitab Tafsir Ali bin Abi Thalib, beliau menjelaskan bahwa Malam Lailatul Qadar adalah sebuah malam di bulan Ramadhan yang di dalamnya dipenuhi dengan keberkahan (Mubarakah), kemuliaan (Qadar) dan cinta (Mahabbah).
Dasar Lailatul Qadar adalah malam penuh berkah, adalah Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
إِنَّا أَنزلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
“Sungguh telah Kami (Allah) turunkan Al-Qur’an pada malam yang penuh berkah". (QS. Ad-Dukhan (44): 3).
Al-Imam Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah menjelaskan tentang ayat ini, bahwa Pada malam ini, Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan manifestasi utuh Al-Qur’an dari Lauhul Mahfuzh di langit ke tujuh ke langit pertama.
Lailatul Qadar disebut Malam Kemuliaan, berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
إِنَّا أَنزلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
“Sungguh telah Kami (Allah) turunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar (QS. Al-Qadar (97): 1).”
BACA JUGA: Hilangnya Jejak Malaikat Kecil di Masjid
Al-Imam Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah menafsirkan ayat ini dengan menyatakan, “Adapun manifestasi utuh Al-Qur’an diturunkan dalam satu tahap dari Baitul Izzah ke Langit Pertama pada bulan Ramadhan bertepatan dengan malam Lailatul Qadar seperti yang telah Allah Subhanahu Wa Ta'ala firmankan Kemudian ia diturunkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam. secara bertahap sesuai dengan kejadian-kejadian yang berlaku padanya.”
Pada malam Lailatul Qadar ini, manusia berlomba-lomba untuk mencari kebaikan dan keberkahan yang terkandung di dalamnya.
Pada malam ini pula Malaikat Jibril Alaihis Salam atas perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala turun ke bumi dengan membawa ketenangan bagi semesta alam. Hal itu yang membuat langit, bintang, angin dan segenap makhluk Allah seakan tertunduk sunyi hening tenang menikmati pancaran energi ilahiyah yang ada pada malam Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar adalah malam penuh mahabbah (ليلة المحبة), karena malam ini adalah malam yang hanya Allah berikan kepada Umat Nabi Muhammad saja.
Lailatul Qadar adalah sebuah karunia yang hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, sesuai dengan sabdanya yang diriwayatkan dari Al-Imam Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah, bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Lailatul Qadar telah dikaruniakan kepada umat ini yang tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya.”
Dikatakan dalam sebuah hadits dari Al-Imam Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah bahwa Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam di kesepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau melipat kasurnya dan pergi ke Masjid untuk beriktikaf dan dengan keadaan Masjid Madinah yang tidak memiliki atap ketika itu, walau dalam cuaca hujanpun Nabi tidak meninggalkan Masjid.
Dalam tafsirnya, Al-Imam Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah memberikan penjelasan, bahwa Malam Lailatul Qadar itu jatuh pada tanggal 19 Ramadhan.
Hadits Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 19 Ramadhan ini dikuatkan dengan banyak riwayat Hadits-hadits lain seperti Hadits yang diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit dan Ibnu Masud.
BACA JUGA: MEMAHAMI MAKNA NUZULUL QUR’AN DALAM TAFSIR TEKSTUALITAS & KONTEKSTUALITAS
Inti dari Tafsir Al-Imam Ali bin Abi Thalib menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah Malam Cinta. Yaitu Penyatuan Cinta antara Cinta Allah dan hamba-Nya.
Sebagaimana Al-Imam Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah menjelaskan dalam Syairnya:
"عباد الله، الله الله في أعز الأنفس عليكم وأحبها إليكم، فإن الله قد أوضح لكم سبيل الحق وأنار طرقه، فشقوة لازمة، أو سعادةٌ دائمةَ."
"Wahai hamba Allah, hakikat malam Lailatul Qadar ini adalah jika dalam jiwa kalian, Nur Allah menyatu dalam jiwa kalian, Cinta Allah menyatu dalam cinta kalian, sehingga Allah tampakkan pada kalian jalan kebenaran, jalan yang penuh cahaya terang benderang, maka kalian akan merasakan rindu yang sangat kepada Allah, dan kalian merasakan kebahagiaan dan ketenangan ruhani selamanya".