news

Hujan Masih Terus Turun, Akademisi Khawatir Pemulihan Pascabencana Sumatera Butuh Waktu Lama

Senin, 15 Desember 2025 | 21:37 WIB
Akademisi Sulfikar Amir khawatir penanganan pascabencana banjir di Sumatera lama. (Instagram/sumutnusantara)

Baca Juga: Bikin Haru Relawan, Pengungsi di Aceh Bagikan Makanan dari Dapur Umum: Ini Cara Kami Berterima Kasih

“Kita belum masuk masa pasca. Kita masih melihat masyarakat di sana yang masih terdampak oleh banjir bandang, lalu longsor dan sebagainya,” paparnya.

“Ini masih berlangsung, jadi yang kita lakukan sekarang baru menolong, memberi bantuan kepada mereka yang terdampak, memitigasi atau mengurangi dampak dan kita belum masuk masa pasca itu,” terangnya.

Masa pascabencana, menurut Sulfikar baru masuk ketika hujan dan banjir sudah tak terjadi di lokasi awal.

Pascabencana Butuh Sumber Daya Besar

Baca Juga: Prioritaskan Ibu, Bocah Korban Banjir Aceh Ini Bikin Haru Relawan Saat Minta Selimut untuk Orang Tuanya

Akademisi Indonesia yang kini menjadi dosen di NTU Singapura itu juga menyebut bahwa di momen pascabencana, pemerintah butuh banyak sumber daya untuk pemulihan.

“Masa pascabencana ini butuh sumber daya yang jauh lebih besar. Kita harus membangun rumah, infrastruktur, listrik, jembatan, dan ini butuh waktu lama,” ujarnya.

“Dampaknya juga sangat dalam karena pascabencana seperti banjir ini menghasilkan penyakit,” ujarnya.

Penyakit pascabencana juga menjadi ancaman kesehatan bagi warga yang terdampak.

Baca Juga: Setelah Viral Angkut Beras untuk Korban Banjir di Sumbar, Menko Zulhas Kini Susuri Pesisir Aceh Utara yang Terdampak Bencana

Sementara dari segi kehidupan sosial, permasalahan muncul seperti orang-orang yang menjadi miskin usai harta benda hilang hingga tingkat kejahatan yang naik.

“Setelah bencana, orang jadi miskin, kehilangan harapan juga, lalu tingkat kejahatan naik. Banyak hal yang harus dipersiapkan tak hanya sekarang, tapi saat pascabencana juga,” tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini