news

DPR Bongkar Kecurangan Solar Subsidi: Mobil Mewah Pakai Solar Murah hingga Modus Barcode Ganda

Selasa, 25 November 2025 | 22:15 WIB
Foto Ilustrasi - Anggota DPR soroti praktik kecurangan BBM subsidi mulai dari barcode ganda hingga mobil mewah gunakan solar. (freepik/freepik)

Baca Juga: Momen Wapres Gibran di KTT G20: Presiden Brazil Tanya Kabar Prabowo, Diskusi Intens Bareng PM Jepang

"Makin banyak bisnis pelangsir-pelangsir BBM yang dilakukan oleh mobil-mobil yang sudah tua," ujar Syarif.

Lebih lanjut, Syarif juga menyebut temuan penting lain: satu mobil bisa menggunakan dua hingga tiga barcode berbeda, yang menunjukkan adanya manipulasi sistem verifikasi pembelian BBM subsidi.

"Dia memiliki satu mobil itu barcode dua sampai barcode dengan jenis mobil yang sama," imbuhnya.

Usulan Pelibatan TNI-Polri dalam Pengawasan

Baca Juga: Di Balik Viralnya Penemuan Rafflesia hasseltii di Sumbar, Pemandu Asal Bengkulu Ceritakan Kerja Keras demi Bertemu 'si Muka Harimau'

Melihat pola kecurangan yang semakin kompleks, Syarif mendorong adanya pengawasan langsung oleh aparat penegak hukum di wilayah yang rawan terjadi penyimpangan distribusi BBM.

"Nah mungkin perlu diturunkan di sana petugas TNI dan Polri nanti. Dan itu waktu tidak lama Pak Kepala biasanya hanya 1 bulan sudah tertib," ujarnya.

Menurutnya, langkah ini penting agar praktik kecurangan dapat ditekan sebelum menimbulkan kelangkaan BBM di daerah tertentu.

Peringatan terkait Lobi-lobi Tidak Resmi Penambahan Kuota BBM

Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi RSUD Kolaka Timur: KPK Ungkap 3 Tersangka Baru hingga Skema Pengamanan DAK yang Libatkan ASN Kemenkes

Dalam rapat tersebut, Syarif juga memperingatkan soal lobi ilegal oleh pihak tertentu untuk meminta tambahan kuota BBM ke DPR.

Ia menegaskan bahwa pihak yang berwenang meminta penyesuaian kuota adalah pemerintah daerah, bukan pelaku usaha.

"Yang berhak meminta tambahan [kuota BBM] ini nanti adalah pemerintah kabupaten setempat, siapa bupati, walikota atau gubernur," tegas Syarif.

Karena itu, Syarif meminta agar tidak ada pihak swasta yang mencoba ‘menyelonong’ atau melobi Komisi terkait agar mendapatkan jatah penambahan pasokan.

Halaman:

Tags

Terkini