“Setelah kehilangan tenaga, kami langsung mencari area yang paling memungkinkan agar bisa menyentuh tanah dengan aman,” jelas Eko.
Diketahui, pesawat lepas landas dari Bandara Budiharto, Tangerang, menuju Bandara Cakrabuana, Cirebon, sekitar pukul 13.50 WIB sebelum mengalami gangguan tersebut.
Pematang Sawah Jadi Jalur Penyelamat
Dengan jarak pandang terbatas dan opsi pendaratan yang sempit, Eko memilih lahan persawahan di Dusun Waluya, Desa Kertawaluya, Karawang, sebagai titik aman.
Pendaratan berlangsung sekitar pukul 14.20 WIB, dan seluruh awak berhasil selamat tanpa mengalami luka serius.
Dugaan ‘Loss Power’ Jadi Fokus Investigasi Awal
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan menyebut gangguan teknis menjadi dugaan awal penyebab insiden tersebut.
“Diduga akibat teknikal error berupa ‘loss power’, kemudian pesawat mendarat darurat di pesawahan Dusun Waluya,” ungkap Hendra dalam pernyataan resminya, pada Jumat, 21 November 2025.
Baca Juga: Misteri Kecelakaan Golf yang Merenggut Dirut BJB
Polisi telah melakukan pemeriksaan lokasi serta meminta keterangan para awak untuk menelusuri sumber gangguan.
Kerusakan Fisik Pesawat Jadi Bagian Analisis Teknis
Kendati tanpa korban, insiden ini memicu pentingnya standar keselamatan pesawat kecil yang beroperasi di rute pendek.
Kehilangan tenaga mesin di ketinggian 5.500 kaki bukan gangguan ringan, terlebih ketika pesawat harus turun cepat hingga menyisakan hanya 500 kaki sebelum menyentuh tanah.