Trump juga melontarkan serangan pribadi yang dianggap banyak pihak tak pantas.
“Dia terlihat buruk, suaranya melengking, dia tidak terlalu pintar,” tulisnya lagi.
Ketika mendekati hari pemilihan pada awal November, Trump masih belum berhenti menyerang. Ia mendesak warga Yahudi New York untuk tidak memilih Mamdani.
“Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani, seorang yang terbukti dan mengaku sebagai pembenci Yahudi, adalah orang bodoh!” tulis Trump dikutip dari CBS News, pada Rabu, 5 November 2025.
Baca Juga: Mengintip Pembagian Anggaran Rp180 Miliar untuk Diskon Nataru dan Tarif Tol
Sentilan Balik Zohran Mamdani
Mendengar berbagai kritikan keras dari Trump, Mamdani tak tinggal diam. Terkini, dalam pidatonya di Brooklyn, ia menyindir balik Trump tanpa menyebut namanya langsung.
“Mulai sekarang, semoga satu-satunya penyesalan kita adalah hari ini datangnya begitu lama,” katanya.
Mamdani juga menyinggung kelompok warga AS yang selama ini merasa tersingkirkan di era Trump sebagai Presiden AS.
Baca Juga: Presiden Prabowo Setujui Anggaran Rp5 Triliun untuk Pembangunan 30 Rangkaian Kereta Baru
“Baik Anda seorang imigran, anggota komunitas trans, ibu tunggal yang berjuang menurunkan biaya hidup, atau siapa pun yang terdesak, perjuangan Anda adalah perjuangan kita juga,” tegasnya.
Hingga kini, pidato tersebut menjadi puncak dari perjalanan politik Mamdani yang penuh tantangan, dari serangan kritik Trump hingga tekanan organisasi besar seperti Anti-Defamation League (ADL).
Kendati demikian, bagi Mamdani, kemenangannya bukan sekadar soal politik, melainkan pesan bahwa suara perubahan masih bisa menggema di tengah hiruk-pikuk politik di AS.
“Di masa yang penuh kebencian ini, mari kita buktikan bahwa New York tetap menjadi cahaya bagi dunia,” tutupnya.***