news

Tiba-Tiba Dipanggil Ke Istana, Begini Respons Ignasius Jonan Saat Ditanya soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo

Selasa, 4 November 2025 | 19:49 WIB
Ignasius Jonan dipanggil Presiden Prabowo ke Istana Kepresidenan di tengah isu Whoosh. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Blak-blakan Ungkap Saran Megawati untuk Jokowi Sebelum Proyek Whoosh Dimulai, Singgung soal Kebutuhan Rakyat

“Nggak ada (tawaran). Kita diskusi aja, sharing pandangan sebagai rakyat,” tambahnya.

Ignasius Jonan Disebut Telah Menolak Proyek Whoosh Sejak Awal

Saat Whoosh ramai jadi pembicaraan, pengamat kebijakan publik dan pakar transportasi, Agus Pambagio mengungkapkan bahwa Ignasius Jonan merupakan salah satu yang menolak proyek tersebut.

“Saat itu, dua orang yang menolak (Whoosh). Satu Ignasius Jonan, dua saya. Kebetulan kami berdua membereskan kereta api,” ucap Agus Pambagio dalam podcast yang diunggah di kanal YouTube Abraham Samad Speak Up pada 26 Oktober 2025 lalu.

Baca Juga: Ancang-ancang Pembangunan Tahap II IKN: Badan Otorita Ungkap Ada 3 Skema Pembiayaan dan Kerahkan 20 Ribu Pekerja

“Dia bilang nggak setuju, saya tanya kenapa dia bilang terlalu mahal konsesinya kenapa langsung 50 tahun dan sebagainya,” imbuhnya.

Saat itu, Agus mengingatkan bahwa penolakannya pada Whoosh berisiko pemecatan dirinya sebagai Menteri Perhubungan.

Mahfud MD Sebut Pemecatan Ignasius Jonan Sebagai Hak Prerogatif Presiden

Mantan Menko Polhukam, Mahfud MD juga pernah menyinggung tentang pemecatan Ignasius Jonan yang dilakukan oleh Jokowi.

Baca Juga: Di Peringatan 70 Tahun KAA, Megawati Ungkap Pemakaman Bung Karno di TMP Kalibata Ditolak Soeharto

“Whoosh ini dibuat tahun 2015 semula, Pak Jokowi baru 6 bulan jadi Presiden, semula dengan Jepang dan GtoG atau Government to Government, waktu itu angka 6,2 miliar dolar Amerika,” ucap Mahfud.

“Sudah oke antarpemerintah, tiba-tiba ada usul perubahan dari Pemerintah Indonesia, turun angkanya menjadi 5,5 miliar tapi bunganya naik jadi 2 persen dari 0,1 persen. Itu keanehan sendiri,” jelasnya.

Rencana tersebut, kata Mahfud mendapat tentangan dari Ignasius Jonan yang kemudian diberhentikan oleh Jokowi dari jabatannya sebagai Menteri Perhubungan.

“Pak Jonan tidak setuju, lalu diberhentikan. Apakah itu salah? Tidak. Itu hak prerogatif presiden, lalu ganti menteri dan jalan proyek itu,” tukasnya kala itu.***

Halaman:

Tags

Terkini