news

Program Magang Nasional Disorot Tajam Partai Buruh, Anggap Penghinaan untuk Lulusan Sarjana karena Gaji UMP

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:38 WIB
Ketua Umum Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja (KSPI), Said Iqbal, soroti tentang Program Magang Nasional. (Instagram/saidiqbalorange)

Baca Juga: Telisik Kasus Penemuan Mayat Wanita di Pejaten Barat: Ada Dugaan Eksploitasi Anak

“Hanya dalam sepuluh hari sejak diumumkan, sudah tercatat 1.147 perusahaan yang membuka lowongan magang dan 104.711 peserta yang telah terverifikasi dan eligible,” ucap Menaker Yassierli dalam keterangan pers di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada Senin, 13 Oktober 2025.

Yassierli menjelaskan bahwa peserta magang langsung diseleksi oleh perusahaan terkait, bukan melalui Kemnaker lagi.

Gelombang pertama dibuka untuk 20 ribu pada Oktober 2025 dan kuota 80 ribu di gelombang kedua akan dibuka pada pertengahan November 2025.

Program Magang Nasional untuk Jadi Tempat Belajar Fresh Graduate.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Erick Thohir Sampaikan Permintaan Maaf

Seskab Teddy menyebut bahwa Program Magang Nasional ini sebagai jembatan para lulusan sarjana maupun diploma untuk belajar dunia kerja.

Program ini dikhususkan bagi mahasiswa tingkat akhir, yakni setahun sebelum lulus dan masih terbuka untuk fresh graduate dengan maksimal setahun setelah lulus.

“Lulusan sarjana fresh graduate, diploma yang dalam satu tahun belakangan ini akan lulus dapat langsung bekerja, belajar. Ini judulnya adalah Program Magang Nasional,” ujar Teddy, dikutip pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

“Kemudian kita cek betul bagaimana dapat bermanfaat langsung, sudah gerak cepat dari Menaker,” imbuhnya.

Baca Juga: Polemik Dana Reses DPR Naik Jadi Rp702 Juta: Penyesuaian Anggaran di Tengah Bayang Transparansi yang Dinilai Masih Gelap

Program Magang Nasional Didukung oleh Menkeu Purbaya

Menkeu Purbaya pun menjadi salah satu pihak yang mendukung program magang berbayar dari pemerintah di mana rencananya akan membuka kuota hingga 100 ribu orang.

“Itu (kuota) 20 ribu orang pertama. Nanti kalau keserap, tambah lagi 20 ribu. Kalau keserap lagi, tambah 20 ribu lagi sampai targetnya 100.000," ujar Menkeu Purbaya di Kantor LPS Jakarta pada Kamis, 9 Oktober 2025.

"Jadi, nggak usah takut temen-temen yang cari kerja, yang S1, yang sekarang baru lulus,” imbuhnya.

Halaman:

Tags

Terkini