news

Universitas Jambi Luncurkan Program Mahasiswa Berdampak untuk Komunitas Suku Anak Dalam dan Kelompok Perternak di Desa Hajran

Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:05 WIB
Tim Program pemberdayaan masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) (istimewa)



LANGITVIRAL.COM – Tim Program pemberdayaan masyarakat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi atau dikenal dengan Program Mahasiswa Berdampak hari ini menggelar sosialisasi dan penguatan komitmen Program Mahasiswa Berdampak dengan judul "SAD Care for Health: Peningkatan Literasi dan Kemandirian Kesehatan Melalui Posyandu Khusus SAD" di Aula Balai Desa Hajran, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batang Hari. Program ini memperoleh pendanaan dari Kemendiktisaintek tahun 2025.

Program pemberdayaan masyarakat ini dirancang untuk dua mitra sasaran yaitu komunitas Suku Anak Dalam (SAD) dan kelompok peternak ikan "Bunga Setangkai" di Desa Hajran Kabupaten Batang Hari.

Program ini mengintegrasikan pendekatan kesehatan masyarakat dan pengembangan ekonomi produktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, terutama dalam meningkatkan kemandirian Kesehatan komunitas adat terpencil dan komunitas masyarakat produktif.

Program ini merupakan salah satu upaya penerapan teknologi inovasi yang dimiliki dosen di masyarakat.

Baca Juga: Kata Menkeu Purbaya untuk Fresh Graduate dan Pencari Kerja di Tengah Laporan Bank Dunia soal Maraknya Pekerjaan Informal di Indonesia

Dr. Ummi Kalsum, SKM., MKM., selaku Ketua Program dengan dua orang anggota dosen yaitu Dr. Dwi Noerjoedianto, SKM., M.Kes. dan Prof. Dr. drh. Fahmida Manim beserta 21 orang anggota BEM FKIK yang berasal dari program studi ilmu kesehatan masyarakat, kedokteran dan keperawatan.

Dr. Ummi menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan respons terhadap tantangan kesehatan yang masih dihadapi komunitas SAD, termasuk tingginya angka penyakit menular, masalah gizi balita, dan rendahnya akses terhadap layanan kesehatan dasar.

"Program ini tidak hanya tentang memberikan layanan kesehatan, tetapi juga membangun kemandirian komunitas SAD dalam menjaga kesehatan mereka sendiri. Kami akan membentuk Posyandu Khusus dan melatih kader kesehatan dari komunitas itu sendiri," ujar Dr. Ummi Kalsum.

Acara dihadiri dan dibuka oleh Kasi Kesos Kecamatan Batin XXIV, Bapak M. Guntur, juga Bapak Muhammad Adip selaku Kepala Desa Hajran, Bidan Desa Hajran serta masyarakat sasaran yang dibina, yang menyatakan dukungan penuh terhadap program ini.

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Pekerjaan Informal Makin Banyak Terisi karena PHK Massal, Desak Pemerintah Perkuat Sektor Formal

Kepala Desa Hajran menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa, akademisi, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup komunitas.

"Kami sangat mengapresiasi komitmen Universitas Jambi melalui program ini. Komunitas SAD di Desa Hajran membutuhkan pendampingan berkelanjutan, dan kami siap memfasilitasi segala kebutuhan untuk kesuksesan program ini," kata Muhammad Adip.

Program untuk komunitas SAD difokuskan pada pembentukan Posyandu Khusus SAD dan peningkatan literasi Kesehatan, pelatihan kader kesehatan dari komunitas SAD, edukasi PHBS, kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak, pencegahan penyakit menular, skrining kesehatan balita, remaja, dan wanita usia subur serta pendampingan penyusunan menu gizi seimbang

Prof. Dr. drh. Fahmida, M.P. menjelaskan bahwa program juga akan memberdayakan kelompok peternak ikan lele serta burung puyuh untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi melalui tiga aspek utama yaitu aspek produksi, manajemen dan pemasaran menggunakan teknologi inovasi yang dikembangkan oleh beliau yaitu probiotik FM. 

Baca Juga: Nasib Stok Beras Pemerintah: Mentan Amran Akui 29 Ribu Rusak dan Bocoran Rp5 Triliun dari Presiden untuk Bangun Gudang Bulog

Halaman:

Tags

Terkini