news

Mensesneg Singgung soal Kemungkinan Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara saat Umumkan Dony Oskaria Gantikan Erick Thohir

Jumat, 19 September 2025 | 21:20 WIB
Mensesneg Prasetyo Hadi (kanan) umumkan Dony Oskaria (kiri) resmi menjabat sebagai Plt. Menteri BUMN. (Instagram/kemensetneg.ri - danantara.indonesia)

Baca Juga: Update Kasus Korupsi Kuota Haji era Yaqut Cholil: Oknum yang Peras Khalid Basalamah Minta Rp115 Juta per Orang

Prasetyo menyatakan bahwa ada banyak pertimbangan untuk melebur Kementerian BUMN ke Danantara.

“Salah satunya karena kemudian proses pelaksanaan pembinaan, kemudian manajemen perbaikan itu sekarang sedang dikerjakan temen-temen di Danantara,” sambungnya.

Sebelumnya, Erick Thohir sempat mengatakan bahwa setelah dirinya menjadi Menpora, Menteri BUMN akan diisi oleh pelaksana tugas.

Saat disinggung mengenai rencana peleburan Kementerian BUMN ke Danantara, Erick mengatakan dirinya menegaskan tak tahu ke depannya.

Baca Juga: Beda Gaya Purbaya Yudhi dengan Sri Mulyani, Pengamat Ekonomi Beberkan soal Rezim Bapak vs Ibu saat Kelola Duit

“Nanti tunggu keputusan Pak Presiden, Pak Mensesneg. Saya nggak tahu (dilebur),” kata Erick usai pelantikan di Istana pada Rabu, 17 September 2025.

Prabowo: Saya Tugaskan Danantara Bereskan BUMN

Saat menyampaikan Pidato Kenegaraan bersama MPR/DPR/DPD, Prabowo menyinggung tentang pengelolaan BUMN yang dianggap tak masuk akal hingga pemberian mandat pada Danantara.

“Dalam dunia bisnis, dalam dunia usaha, kita mengenal istilah return on asset. Dalam bisnis, dikatakan bisnis itu baik dan berhasil kalau return on asset adalah sekitar 12 persen,” kata Prabowo dari atas podium di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada 15 Agustus 2025 lalu.

Baca Juga: 4 Fakta di Balik Kasus Eko-Bima hingga Reno-Farhan yang Sempat Dilaporkan Hilang usai Demo Agustus 2025

“Katakanlah konservatif 10 persen, katakanlah untuk bangsa Indonesia cukup 5 persen,” imbuhnya.

Saat itu, Prabowo membeberkan bahwa aset Indonesia yang berada di BUMN lebih dari 1.000 triliun USD dan menyampaikan batas setoran BUMN pada negara agar APBN tidak defisit.

“Saudara-saudara sekalian, aset yang dimiliki bangsa Indonesia yang berada di BUMN-BUMN kita asetnya adalah senilai lebih dari 1.000 triliun USD, harusnya BUMN itu menyumbang kepada kita minimal 50 miliar USD, kalau 50 miliar USD, APBN kita tidak defisit,” papar Ketum Partai Gerindra itu.

“Karena itu, saya memberi tugas kepada Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia untuk membereskan BUMN-BUMN kita,” tegasnya.***

Halaman:

Tags

Terkini