LANGITVIRAL.COM-Aksi demo pada akhir Agustus 2025 di beberapa wilayah Indonesia, terkhusus di Jakarta menjadi sorotan tajam masyarakat.
Aksi penyampaian aspirasi tersebut diwarnai kericuhan yang melibatkan para pedemo hingga aparat yang bertugas menjaga ketertiban.
Awalnya para pedemo menyampaikan aspirasinya terkait kebijakan ekonomi yang dirasa semakin menjerat masyarakat.
Namun, penyampaian aspirasi itu berubah menjadi tak terkendali setelah salah seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan menjadi korban dalam aksi tersebut.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Ingatkan Gen Z soal Investasi hingga Jebakan Keuangan Digital di Medsos
Affan Kurniawan dilaporkan meninggal dunia setelah terlindas kendaraan rantis dalam aksi tersebut meski sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Peristiwa itu pun semakin membuat masyarakat semakin geram dan menuntut keadilan atas kejadian tersebut. Kericuhan pun semakin melebar dan diwarnai aksi perusakan fasilitas umum.
Masih dalam rangkaian aksi tersebut, beredar kabar bahwa beberapa orang dilaporkan hilang diduga terlibat dalam aksi demo tersebut.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), melaporkan bahwa ada tiga orang yang dinyatakan hilang.
Baca Juga: Tak Hanya Sekali, Menkeu Purbaya Ternyata Sering Kenakan Outfit Andalan di Berbagai Kesempatan
Adapun tiga orang yang hilang tersebut adalah Bima Permana Putra dan diketahui terakhir kali berada di kawasan Glodok, Jakarta Barat.
Kemudian Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syaputradewo yang diketahui terakhir berada di sekitar Kwitang, Jakarta Pusat.
Polda Metro Jaya Membuka Posko Pengaduan Orang Hilang Pascademo
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa Polda Metro telah membuka posko pengaduan 24 jam untuk orang hilang pascademo.