news

7 Poin Tuntutan Ojol yang Bakal Ramai Matikan Aplikasi Besok, Desak RUU Transportasi Online Rampung hingga Usut Tragedi Affan Kurniawan

Selasa, 16 September 2025 | 21:58 WIB
Ketua Asosiasi pengemudi ojek online (ojol) Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengungkap pihaknya akan menggelar demonstrasi di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 17 September 2025.

LANGITVIRAL.COM-Sedang ramai menuai sorotan sebagian publik terkait rencana asosiasi pengemudi ojek online (ojol) Garda Indonesia yang dikabarkan akan mematikan aplikasi ramai-ramai dan menggelar demonstrasi ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Diketahui, rencana aksi demonstrasi ini akan digelar di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 17 September 2025 mendatang.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono seraya meminta masyarakat mencari transportasi lain. Menurutnya, pengemudi ojol akan ramai-ramai ikut aksi demonstrasi ini.

"Imbauan Garda terhadap warga Jakarta agar memilih moda transportasi alternatif pada Rabu 17 September 2025 karena sebagian besar transportasi online akan mematikan aplikasi secara masif," ujar Igun dalam keterangan resminya, pada Selasa, 16 September 2025.

Baca Juga: Drama Panjang Adam Deni vs Ahmad Sahroni, Kini sang Influencer Siap Bongkar Dugaan Korupsi sang Politikus

"Sebagai bentuk solidaritas pergerakan aksi demonstrasi ojek online ke Kemenhub, istana, dan DPR RI," imbuhnya.

Lantas, apa sebenarnya tuntutan yang akan disuarakan dalam rencana aksi demonstrasi pihak pengemudi ojol tersebut? Berikut ini ulasan selengkapnya.

Desak RUU Transportasi Online hingga Program Merugikan Pengemudi

Dalam pernyataannya, Igun menyebut 7 tuntutan yang dibawa pihaknya dalam demonstrasi ini.

Baca Juga: Menilik Rekam Jejak Purbaya Yudhi Sadewa yang Kini Jadi Bendahara Negara, dari Akademisi hingga Pengendali Fiskal Indonesia

Pertama, mendesak pemerintah dan DPR memasukkan RUU Transportasi Online ke Prolegnas 2025-2026.

"Kedua, menurunkan potongan aplikator dari 20 persen ke 10 persen," ungkap Ketum Garda Indonesia itu.

Adapun yang ketiga, terkait pembuatan regulasi tarif antar barang dan makanan, dan selanjutnya terkait audit investigatif atas potongan 5 persen yang selama ini diambil aplikator.

"Garda juga menuntut penghapusan program-program, seperti Aceng, Slot, Multi Order, Member Berbayar yang merugikan pengemudi," imbuh Igun.

Halaman:

Tags

Terkini