news

Wamenkomdigi Soroti Penyalahgunaan AI dan Deepfake, Sebut Perempuan dan Anak Rawan Jadi Korban

Sabtu, 26 Juli 2025 | 22:45 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria. (komdigi.go.id)

LANGITVIRAL.COM-Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyoroti penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan dan deepfake yang dinilai semakin mengancam keselamatan perempuan dan anak.

Nezar mengungkapkan bahwa perkembangan teknologi digital kini justru membuka peluang bagi tindakan berbahaya.

“Gelombang perkembangan teknologi membuka peluang luar biasa, tapi juga membuka celah ancaman,” ujar Nezar dalam keterangan resmi, Jumat 25 Juli 2025.

Ia menyoroti penggunaan deepfake, yakni teknologi manipulasi visual dan audio yang sangat realistis, sebagai bentuk kejahatan digital yang menyesatkan dan merugikan.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Timnas U-23 Indonesia Tampil Keras Hadapi Vietnam: Jangan Biarkan Mereka Injak Home Base Kita

Data dari Sensity AI, ungkap Nezar, menunjukkan adanya lonjakan 550 persen kasus deepfake sejak 2019, dan 90 persen di antaranya digunakan untuk tujuan berbahaya.

“Yang paling terdampak adalah perempuan dan anak," ujar Nezar.

"11 persen perempuan usia 15 sampai 29 tahun pernah mengalami kekerasan berbasis gender online,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menyusun langkah untuk menghadapi ancaman tersebut.

Baca Juga: Erick Thohir Usai Indonesia Tembus Final AFF U-23: Recovery, Evaluasi, dan Percaya Diri!

Nezar menyebut bahwa pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 atau PP TUNAS, yang mengatur penyelenggaraan sistem elektronik.

Nezar juga menekankan pentingnya literasi digital sebagai keterampilan dasar, termasuk kemampuan masyarakat dalam mengenali dan menghindari konten manipulatif serta menjaga privasi data pribadi.

“AI seharusnya menjadi teman untuk berimajinasi dan berinovasi, bukan untuk membahayakan atau merugikan orang lain,” tegasnya.***

Tags

Terkini