LANGITVIRAL.COM - Latah adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan reaksi berlebihan terhadap kejutan atau stimulus mendadak, seperti menjerit, meniru ucapan orang lain, atau melakukan gerakan spontan yang tidak disengaja.
Di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya, latah cukup dikenal sebagai fenomena sosial, bahkan kadang dianggap lucu atau menghibur.
Namun sebenarnya, latah adalah hal yang lebih kompleks dari sekadar kebiasaan atau lelucon.
Apa Itu Latah?
Secara umum, latah diklasifikasikan sebagai gangguan neuropsikiatrik ringan atau fenomena budaya yang mencakup gejala-gejala seperti:
• Meniru kata-kata atau gerakan orang lain (ekolalia atau ekopraksia)
• Reaksi berlebihan saat terkejut (berteriak, mengucap kata-kata kasar)
• Tindakan spontan tanpa kontrol
Baca Juga: 7 Tips agar Masakan Lebih Enak dan Menggugah Selera
Penyebab Latah
1. Faktor Psikologis
Latah bisa dipicu oleh kondisi psikologis tertentu, terutama:
• Trauma masa kecil: Pengalaman traumatis bisa menyebabkan reaksi refleks atau kompensasi berlebihan terhadap kejutan.
• Kecemasan atau stres kronis: Seseorang dengan tingkat stres tinggi bisa menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan mendadak.
• Gangguan kontrol impuls: Ketidakmampuan otak untuk mengontrol reaksi secara tepat bisa menyebabkan gejala latah muncul.
2. Faktor Sosial dan Budaya
Latah juga sering muncul dalam konteks budaya:
• Pembiasaan sejak kecil: Anak-anak yang tumbuh di lingkungan di mana latah dianggap lucu atau tidak dikoreksi, cenderung mempertahankan perilaku tersebut hingga dewasa.
• Penguatan sosial: Karena latah sering dijadikan bahan hiburan, penderita bisa tanpa sadar “melestarikan” perilaku tersebut karena mendapat perhatian.
• Norma budaya: Di beberapa daerah di Asia Tenggara, latah dianggap bagian dari identitas sosial atau bahkan “ritual” sosial tertentu.
3. Faktor Neurologis (Jarang)
Dalam kasus sangat langka, latah bisa berkaitan dengan kelainan saraf atau otak, seperti gangguan di sistem saraf pusat, meskipun bukti ilmiahnya masih terbatas. Kondisi ini lebih tepat didiagnosis oleh psikiater atau neurolog.
Apakah Latah Bisa Diatasi?
Meski tidak berbahaya secara fisik, latah bisa mengganggu aktivitas sosial dan rasa percaya diri seseorang. Beberapa pendekatan yang dapat membantu antara lain:
• Terapi perilaku kognitif (CBT) untuk melatih respon yang lebih adaptif terhadap kejutan
• Relaksasi dan manajemen stres
• Lingkungan suportif, tidak menjadikan latah sebagai bahan lelucon
• Konsultasi psikolog atau psikiater bila latah dirasa mengganggu