Dalam dunia politik, bahasa bukan lagi sekadar penyampai fakta atau janji, melainkan instrumen untuk menutupi kenyataan dan mengaburkan pandangan publik. Di tengah janji dan pernyataan yang tampak menggebu-gebu, masyarakat Jambi perlu sadar bahwa tidak semua kata-kata mencerminkan kebenaran.
Sebaliknya, kata-kata bisa menjadi alat untuk memanipulasi harapan dan kepercayaan, terutama saat tidak didukung oleh tindakan nyata. Maka, penting bagi masyarakat untuk tidak hanya terpaku pada retorika, tetapi juga menguji bukti nyata dari komitmen yang diucapkan.