news

Mengintip Prestasi KNVB yang Melahirkan Filosofi ‘Total Football’, Begini Alasan Timnas Indonesia Wajib Belajar dari Belanda

Senin, 30 September 2024 | 22:25 WIB
Potret Ketum PSSI Erick Thohir dan Sekjen KNVB Gijs de Jong. (Instagram.com/@erickthohir)

KNVB mempunyai filosofi 'belajar sambil melakukan' untuk pembinaan mereka.

"Pelatihan, pembinaan atau wasit sebagian besar dipelajari dengan melakukan secara langsung," tulis KNVB di laman resminya.

Mereka menyebut, instruksi secara praktis diberikan kepada pemain di dalam akademi KNVB.

Hal tersebut dengan kombinasi pelatihan secara digital, dan menawarkan kesempatan para pemain untuk mengerjakan tugasnya secara fleksibel.

Setiap tahun, akademi KNVB melatih ribuan pelatih pada setiap tingkatan, mulai dari pelatih muda hingga manajer profesional.

Ofisial wasit juga menjadi salah satu komitmen KNVB untuk memberikan kepada setiap wasit untuk mengeksplorasi bakat mereka.

KNVB juga menawarkan pelatihan untuk ofisial pertandingan, dan memiliki program terpisah untuk pengawas, koordinator, dan asisten wasit.

Mengintip Prestasi KNVB

UEFA menilai hanya sedikit negara yang dapat menandingi Belanda dan 'kecerdikan' federasi KNVB telah memberi dampak bagi permainan sepak bola dalam negerinya dan di seluruh Eropa.

"KNVB melambangkan keberanian, gairah, kreatifitas, koneksi, dan inovasi dalam sepak bola," kata Presiden KNVB Just Spee dalam artikel yang tayang di laman resmi UEFA, pada 31 Mei 2023.

Berikut ini perjalanan prestasi federasi sepak bola KNVB yang mengharumkan nama Belanda di kompetisi sepak bola internasional:

Tahun 1970

Kemunculan filosofi 'Total Football' melalui para pemain Timnas Belanda seperti Johan Cruyff dan Rinus Michels.

Cruyff dan Michels berhasil mengharumkan Belanda dengan memenangkan trofi Piala Eropa UEFA tiga kali berturut-turut untuk tim Ajax dan mencapai dua final Piala Dunia FIFA untuk timnas Belanda.

Tahun 1990-1998

Halaman:

Tags

Terkini