nasional

Indonesia Negara Pengidap TBC Terbesar ke 2 di Dunia, Ini Kata Menkes Budi Gunadi Sadikin

Rabu, 19 Juli 2023 | 19:15 WIB
Rapat tentang TBC yang dipimpin Presiden Jokowi, dan dihadiri Menkes Budi Gunadi Sadikin. (rahmat/humas setkab)

Baca Juga: Resep Membuat Kue Lapis Enak dan Mudah untuk Dicoba di Rumah

Ini karena pengobatan TBC berlangsung dalam waktu enam bulan dengan minimal dua bulan penuh sampai obatnya bereaksi.

“Arahan Bapak Presiden, selama dua bulan ini coba disiapkan karantina khusus lah. Tapi kalau bisa dekat dengan masing-masing lokasi di mana terjadi tuberkulosis ini," kata dia.

Jadi kata Menkes Budi, selama dua bulan pasien tidak menularkan keluarganya, dimasukkann ke karantina khusus.

"Saya disuruh kerja sama dengan Menteri PUPR di bawah koordinasi Menko PMK agar bisa tidak menular dan diberikan obat dipastikan dua bulan dia minum obat terus,” ujarnya.

Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Ketombe dengan Efektif dan Ampuh

Kemudian terkait vaksinasi, pemerintah saat ini tengah melakukan kajian untuk mendatangkan vaksin TBC baru karena vaksin BCG efektivitasnya dinilai rendah.

Menurut Menkes, saat ini Indonesia telah berpartisipasi aktif dengan organisasi dunia dan telah ada tiga potensi vaksin baru yang akan pemerintah datangkan.

“Yang paling dekat adalah vaksin yang ditemukan oleh GlaxoSmithKline (GSK), kemudian diambil alih oleh Bill and Melinda Gates Foundation, sekarang sedang dalam proses untuk melakukan clinical trial di Indonesia, bekerja sama Kemenkes dengan Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran, dengan BPOM,” ujarnya.

Selain vaksin TB protein rekombinan dari Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF), dua kandidat vaksin lainnya yang sedang dikaji pemerintah adalah mRNA (BioNTech – Biofarma) dan viral vector (CanSino – Etana).

Baca Juga: Manfaat Jengkol untuk Kesehatan Tubuh: Makanan Tradisional yang Bernutrisi

Terkait alokasi anggaran, Menkes menyebut bahwa pihaknya juga mendapatkan donasi dari sejumlah pihak seperti dari USAID yang nilainya mencapai 70 juta Dolar AS untuk program pengentasan TBC.

Anggaran tersebut digunakan tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga oleh lembaga-lembaga masyarakat untuk membantu mengentaskan TBC.

“Jadi, khusus untuk TBC, dari sisi anggaran enggak masalah, selain anggaran pemerintah yang ada ya. Tapi, donasinya jauh lebih besar daripada anggaran pemerintah sendiri,” pungkas Menkes. ***

Halaman:

Tags

Terkini