LANGITVIRAL.COM - Kapten Richard Meulenberg mengatakan kepada ABC News bahwa kepolisian Tulsa menerima telepon tentang seorang pria yang membawa senapan di lantai dua gedung klinik di Tulsa, Oklahoma, AS, pada Rabu 1 Juni 2022 waktu setempat dan menewaskan tiga orang.

Dia mengatakan situasinya lalu berubah menjadi "penembakan aktif". Ketika petugas tiba di lokasi, "mereka menemukan sejumlah orang telah tertembak. Dua orang tewas pada saat itu," kata Meulenberg.

Penembakan itu menjadi yang terbaru dalam serangkaian insiden serupa di Amerika Serikat. Sang penembak juga tewas, kata polisi tanpa menjelaskan penyebabnya.

"Kami juga menemukan (seseorang) yang diyakini sebagai penembak dan masih meyakini dialah penembaknya, karena dia membawa sebuah senapan laras panjang dan sepucuk pistol," katanya, menambahkan.

BACA JUGA: Lionel Messi Samai Rekor Ronaldo, Setelah Argentina Juara

Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden telah diberi tahu tentang penembakan itu.

Mereka juga mengatakan bahwa pihaknya "secara cermat memantau situasinya dan telah menghubungi pejabat setempat dan negara bagian untuk memberi dukungan".

Petugas masih berupaya mengamankan Rumah Sakit St. Francis itu dan pengarahan pers akan digelar pada 19.15 waktu setempat (Kamis, 07.15 WIB).

Insiden di Tulsa itu menyusul dua penembakan massal lain pada Mei yang mengejutkan warga AS dan memicu perdebatan tentang pengendalian senjata.

BACA JUGA :Bikin Pusing, M Salah Minta Gaji Besar

Pekan lalu, seorang pria bersenjata menewaskan 19 anak dan dua guru di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas. Sebelumnya pada bulan yang sama, seorang penembak menewaskan 10 orang di sebuah toko swalayan di Buffalo, New York.(*)