Pertumbuhan PDB 2025 Melambat, DPR Kritik Purbaya Banyak Sektor Tak Capai Target RPJMN

Photo Author
- Jumat, 28 November 2025 | 22:27 WIB
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Dolfie Othniel Frederic Palit kritik Menkeu Purbaya soal pertumbuhan ekonomi yang stagnan. (Tangkapan layar TV Parlemen)
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Dolfie Othniel Frederic Palit kritik Menkeu Purbaya soal pertumbuhan ekonomi yang stagnan. (Tangkapan layar TV Parlemen)

LANGITVIRAL.COM-Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Dolfie Othniel Frederic Palit, menyoroti rendahnya laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) menurut lapangan usaha pada tahun 2025.

Dolfie menilai sebagian besar sektor usaha masih tertinggal dari target pemerintah sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Sorotan tersebut disampaikan kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI bersama Kementerian Keuangan pada Kamis, 27 November 2025 di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta.

Dolfie menegaskan bahwa capaian sektor-sektor usaha saat ini belum menunjukkan perkembangan yang sejalan dengan arah kebijakan pertumbuhan yang dicanangkan pemerintah.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Minta Waktu Setahun kepada Presiden untuk Benahi Bea Cukai yang Dianggap Bercitra Buruk

Menurutnya, hanya sektor pertanian yang terlihat berada di jalur yang sesuai target, sementara sektor lainnya belum menunjukkan langkah kebijakan yang jelas.

"Yang on the track dan itu baru satu sektor yaitu pertanian. Bagaimana dengan sektor-sektor yang lain? Belum terlihat dan kita juga enggak tahu apa kebijakan pemerintah," ujar Dolfie.

Target Pertumbuhan RPJMN Dianggap Sulit Tercapai

Pemerintah dalam RPJMN 2025-2029 menargetkan pertumbuhan PDB pada kisaran 5,6 persen sampai 6,1 persen di awal periode, dengan target akhir mencapai 8 perseb pada 2029.

Baca Juga: Soal Kasus Ijazah Jokowi, Dokter Tifa Sebut Ada Upaya Membuatnya Terlihat Tak Kompeten Sebagai Peneliti

Angka tersebut menjadi dasar bagi kementerian dan lembaga untuk menyusun kebijakan sektoral.

Kendati demikian, Dolfie menilai target tersebut berpotensi sulit dicapai jika kementerian teknis hanya bertumpu pada belanja APBN.

Politisi partai PDIP itu mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi membutuhkan kontribusi nilai tambah, bukan sekadar konsumsi oleh pemerintah.

"Sektor-sektor ini 75 persen ada pengampunya di Kementerian Lembaga. Kalau kementerian-kementerian ini hanya membelanjakan APBN saja ya enggak akan mendorong pertumbuhan ekonomi," tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alisya Novira

Tags

Rekomendasi

Terkini

X