7 Tips Menghadapi Orang yang ‘Halu’ Tinggi dengan Bijak

Photo Author
- Selasa, 29 April 2025 | 21:26 WIB
Tips menghadapi orang halu
Tips menghadapi orang halu


LANGITVIRAL.COM - Istilah ‘halu’ (singkatan dari halusinasi) sering digunakan dalam pergaulan sehari-hari untuk menyebut orang yang terlalu berkhayal, melebih-lebihkan realita, atau merasa hidup dalam dunia imajinasinya sendiri.

Misalnya, mengaku punya hubungan dengan artis, merasa sangat penting padahal tidak berdasar, atau sering menyebar cerita yang tidak nyata. Meskipun sebagian bersifat lucu atau tidak berbahaya, menghadapi orang yang ‘halu tinggi’ bisa memancing emosi jika tidak disikapi dengan tepat.

Berikut beberapa tips menghadapi orang seperti ini dengan kepala dingin:
1. Tetap Tenang dan Jangan Langsung Menghakimi
Jangan langsung menyanggah atau mempermalukan orang yang halu, karena hal itu bisa memicu konflik atau membuat mereka defensif. Cobalah untuk tetap tenang dan dengarkan dulu apa yang mereka katakan.

2. Tanggapi dengan Humor Ringan (Jika Aman)
Kalau konteksnya ringan dan tidak membahayakan, sesekali menanggapinya dengan candaan bisa mengurangi ketegangan dan membuat mereka sadar tanpa merasa diserang. Misalnya, ‘Wah, seru banget tuh. Udah disalamin belum tuh artisnya?’

Baca Juga: 7 Tips agar Karang Gigi Mudah Lepas Secara Alami dan Aman

3. Ajak Kembali ke Realita Secara Halus
Gunakan pertanyaan logis atau fakta ringan untuk membawa mereka kembali ke kenyataan. Hindari konfrontasi langsung. Contoh:
‘Wah, kamu bilang kenal Presiden? Emang dulu ketemu di mana ya?’
Pertanyaan ini bisa membuat mereka berpikir ulang tanpa merasa direndahkan.

4. Jangan Ikut Terlalu Jauh dalam Ceritanya
Menanggapi terlalu dalam atau ikut menyetujui kebohongan bisa membuat mereka makin percaya dengan halusinasi tersebut. Tunjukkan ketertarikan secukupnya tanpa memperkuat keyakinan yang tidak nyata.

5. Beri Batasan jika Sudah Mengganggu
Jika perilakunya mulai mengganggu, menyebar hoaks, atau mencemarkan nama baik, berani tegas dengan cara sopan. Misalnya, ‘Aku gak nyaman kalau kamu ngomongin hal yang belum tentu benar seperti itu.’

6. Ajak Bicara Empatik, Bukan Menggurui
Kadang orang berhalusinasi karena kesepian, kurang diperhatikan, atau sedang stres. Alih-alih mengolok, cobalah mendekat dan tanya dengan empati:
‘Kamu lagi banyak pikiran ya akhir-akhir ini?’

Baca Juga: 7 Tips agar Masakan Lebih Enak dan Menggugah Selera

7. Sarankan Bantuan Profesional (Jika Perlu)
Jika perilaku halu sangat ekstrem, konsisten, dan mulai mengganggu fungsi sosial (seperti delusi parah atau berhalusinasi visual/auditori), ada kemungkinan itu adalah gejala gangguan kejiwaan serius seperti skizofrenia atau delusional disorder. Dalam kasus ini, bantu arahkan dengan halus untuk konsultasi ke psikolog atau psikiater.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alisya Novira

Tags

Rekomendasi

Terkini

X