Beredar Video Keluhan Petani Asal Lampung Soal Harga Gabah Anjlok di Bawah HPP: Padahal Ini Padi Kualitas Tinggi!

Photo Author
- Senin, 21 April 2025 | 19:23 WIB
Potret video amatir terkait keluhan petani di Lampung soal harga gabahnya yang anjlok di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). (Facebook.com / Edi Pertanian Milenial)
Potret video amatir terkait keluhan petani di Lampung soal harga gabahnya yang anjlok di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). (Facebook.com / Edi Pertanian Milenial)

LANGITVIRAL.COM - Seorang petani asal Lampung Selatan mengungkapkan kekecewaannya usai harga gabahnya anjlok di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) senilai Rp6.500 per kilogram (kg).

Sebelumnya diketahui, petani di wilayah Kabupaten Mesuji hanya mampu menjual hasil panennya sebesar Rp5.400 per kg.

Terkini, seorang petani mengutarakan keluhan itu kepada sang Presiden RI, Prabowo Subianto lantaran kecewa dengan HPP yang diteken pemerintah tidak sesuai kenyataan di lapangan.

"Tidak sesuai omongan, katanya harga padi standar Rp6.500, tapi di Lampung Selatan, harga anjlok," tegas sang petani dalam cuplikan video di akun Facebook Edi Pertanian Milenial, dilihat pada Kamis, 17 April 2025.

Baca Juga: Ngaku Ngobrol di Kamar Tamu, Paula Verhoeven Dirujak Netizen

Di sisi lain, sang petani menyebut padi hasil panennya merupakan varietas A1 alias unggul atau berkualitas tinggi.

"Padahal ini padi A1 (kualitas tinggi). Gimana ini, Pak Prabowo?" tandas sang petani asal Lampung tersebut.

Terlihat, postingan tersebut hingga artikel ini diterbitkan telah disukai oleh 19,8 ribu pengguna Facebook.

Selain itu, terdapat pula komentar dari para warganet yang turut prihatin soal anjloknya harga gabah bagi para petani di wilayah Lampung.

Baca Juga: Ogah Minta Maaf Terkait Video Saweran, Ini Kata Nathalie Holscher

"Menurut saya kalau mau naikkan harga gabah petani jangan di gabahnya, berasnya aja naik 13 ribu dengan otomatis harga gabah ikut naik," tutur warganet dengan akun Facebook @AromaMachaiMachai.

"Bulog sudah menyerah," ujar warganet lainnya melalui akun Facebook @PuTra.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alisya Novira

Tags

Rekomendasi

Terkini

X