Mengenal Hikikomori, Istilah Jepang yang Jadi Fenomena Sosial

Photo Author
- Rabu, 12 Juli 2023 | 11:00 WIB
Femonena di Jepang saat ini, hikikomori. (freepik.com)
Femonena di Jepang saat ini, hikikomori. (freepik.com)

Baca Juga: Wow! Ini 7 Jalan Paling Ekstrim di Indonesia, Nomor 1 Gak Nyangka

Selain itu, mereka juga berisiko mengalami masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan psikologis lainnya.

Penting untuk mengatasi masalah hikikomori dengan pendekatan yang holistik.

Dukungan dan pemahaman keluarga, teman, dan masyarakat sekitar sangat penting dalam membantu individu yang mengalami hikikomori.

Proses pemulihan melibatkan dukungan psikologis, terapi, konseling, dan intervensi sosial yang bertujuan untuk membantu individu merasa diterima dan mendapatkan kembali kemandirian mereka.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Tol Cisumdawu Hari ini, Akses Bandung-Bandara Kertajati Hanya Butuh 1 Jam

Selain itu, pencegahan juga merupakan hal penting dalam mengatasi hikikomori.

Masyarakat perlu menyadari pentingnya pemahaman, dukungan, dan lingkungan yang inklusif bagi individu yang berisiko mengalami hikikomori.

Pendidikan tentang kesehatan mental, penanganan stres, keterampilan sosial, serta pembangunan rasa percaya diri dan motivasi sangat penting untuk mengurangi risiko terjadinya hikikomori.

Hikikomori adalah fenomena yang kompleks dan membutuhkan pendekatan yang beragam.

Baca Juga: Di Jambi, 31 Mucikari Ditahan Satgas TPPO Sejak 5 Juni Hingga 10 Juli 2023

Dengan dukungan yang tepat dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah, individu yang mengalami hikikomori dapat diberikan kesempatan untuk pulih, kembali berinteraksi sosial, dan mengembangkan potensi mereka untuk mencapai kesejahteraan secara menyeluruh. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Putra Kenza

Tags

Rekomendasi

Terkini

X