Mengenal FOMO, Fenomena Psikologis yang Muncul pada Pertengahan 2000-an

Photo Author
- Sabtu, 8 Juli 2023 | 11:30 WIB
Mengenal FOMO, Fenomena Psikologis yang Muncul pada Pertengahan 2000-an (freepik)
Mengenal FOMO, Fenomena Psikologis yang Muncul pada Pertengahan 2000-an (freepik)

LANGITVIRAL.COM - FOMO (Fear of Missing Out) telah menjadi istilah yang diperkenalkan pada tahun 2004 untuk menggambarkan fenomena yang sering terlihat di situs jejaring sosial.

FOMO mencakup dua proses utama, yaitu persepsi kehilangan dan perilaku kompulsif untuk mempertahankan koneksi sosial.

Fenomena ini merupakan respons psikologis umum yang ditandai dengan perasaan cemas atau tidak nyaman saat seseorang merasa bahwa mereka mungkin melewatkan pengalaman, peristiwa, atau peluang yang menyenangkan atau bermanfaat.

FOMO sering kali muncul ketika seseorang merasa bahwa orang lain sedang berpartisipasi dalam sesuatu yang menarik, atau ketika mereka merasa tidak sepenuhnya terlibat dalam momen yang sedang terjadi.

Baca Juga: Cerdasnya Anak-anak Papua, Saat Menjawab Pertanyaan dari Presiden Jokowi, Langsung Berhadiah Sepeda

Fenomena ini menjadi semakin umum di era media sosial dan konektivitas yang konstan.

Banyak orang sering melihat sorotan kehidupan orang lain di platform seperti Facebook, Instagram, atau Snapchat, dan merasakan tekanan untuk mengikuti atau membandingkan diri dengan orang lain.

Media sosial menjadi salah satu pemicu utama FOMO.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah, Segini Anggaran yang Dibutuhkan untuk Piala Dunia U-17 yang Dibutuhkan Indonesia

Melihat postingan tentang pesta, liburan, atau acara seru orang lain dapat memicu rasa takut ditinggalkan dan membuat individu merasa kehilangan pengalaman penting.

Selain itu, FOMO juga dapat mempersulit proses pengambilan keputusan, karena individu khawatir bahwa memilih satu opsi berarti kehilangan sesuatu yang lebih baik.

Orang-orang dengan FOMO juga cenderung terus-menerus memeriksa media sosial atau ponsel mereka untuk tetap mengikuti apa yang dilakukan orang lain, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kecemasan dan menurunkan produktivitas.

Selain itu, paparan terus-menerus terhadap kehidupan sempurna yang ditampilkan oleh orang lain di media sosial juga dapat menyebabkan perasaan tidak puas dengan kehidupan sendiri dan kebutuhan yang berkelanjutan akan validasi dan perhatian.

Baca Juga: Hati-hati, Olahraga di Malam Hari Ternyata Punya Efek Negatif

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kiki Rizki

Tags

Rekomendasi

Terkini

X