Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama ini juga menunjukkan keprihatinan akan adanya perpecahan dalam masyarakat akibat perbedaan pilihan politik pada pemilihan presiden tahun 2019.
Ia mengingatkan bahwa perbedaan politik tidak seharusnya menjadi pemicu disharmoni dan harus diatasi dengan bijak.
Baca Juga: Rahasia Orang Jepang Miliki Hidup yang Panjang
Baca Juga: Deretan Olah Raga Aneh yang Ada di Dunia
Dalam upaya untuk menguatkan moderasi beragama, Suyitno menyebutkan bahwa pelatihan ini menjadi sangat penting dan termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Pelatihan ini melibatkan berbagai elemen seperti TNI, Polri, dan Kementerian Agama, dan bertujuan untuk membantu mewujudkan kerukunan beragama di tengah masyarakat.
Suyitno menekankan bahwa penguatan moderasi beragama tidak hanya berfokus pada aspek agama saja, tetapi juga harus mempertimbangkan faktor sosial dan sosiologis.
Dalam konteks ini, pelatihan diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas dan komprehensif tentang isu-isu keberagaman.
Baca Juga: Resep Membuat Jus Wortel untuk Kesehatan Mata
Baca Juga: Pilihan Makanan untuk Membantu Mengatasi Warna Mata Kuning
Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama ini diikuti oleh 120 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk unsur TNI, Polri, dan Kemenag.
Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta dapat lebih memahami pentingnya menjaga kerukunan beragama dan mencegah politik identitas yang berpotensi merusak harmoni sosial. ***